WahanaNews-Jabar | Pemerintah berencana membangun rumah sakit berstandar internasional di Denpasar, Bali.
Menteri BUMN Erick Thohir pun menargetkan pembangunan proyek rumah sakit ini rampung pada Mei tahun 2023.
Baca Juga:
Destinasi Hits Terbaru Indonesia, 5.000 Wisatawan Serbu IKN Setiap Hari
"Kita pastikan rumah sakit internasional ini berdiri, Insya Allah targetnya pada Mei tahun 2023," ujar Erick Thohir dalam Groundbreaking rumah sakit internasional di Denpasar, Bali pada Senin seperti dipantau secara daring dari Jakarta.
Erick menambahkan bahwa pada tahun 2020 tercatat total laba bersih Rp390 miliar yang diraih oleh BUMN, dan di tahun 2021 ini dengan perbaikan ekosistem dan efisiensi di sana-sini maka total laba bersih yang diraih BUMN sebesar Rp2,6 triliun.
"Jadi pembangunan rumah sakit internasional Bali ini selain dengan menggunakan dana sendiri (BUMN), nanti juga dibantu oleh Bank BNI," katanya.
Baca Juga:
Netanyahu Tawarkan Rp79 Miliar untuk Bebaskan Satu Sandera di Gaza
Kementerian BUMN mencoba mengembangkan kawasan kesehatan rumah sakit untuk skala internasional. Hampir dua juta masyarakat Indonesia berobat ke luar negeri dan tentunya membuat devisa Indonesia keluar sangat banyak ke luar negeri.
Karena itu, Kementerian BUMN berupaya mengonsolidasikan rumah sakit supaya memiliki standar pelayanan tinggi. Rumah sakit internasional fungsinya juga membantu Bali melalui pariwisata kesehatan. Sehingga ini ada kesinambungan baru untuk wisata di Bali sendiri.
Selain itu, yang tidak kalah pentingnya untuk mendukung pemerintah dalam mencapai rumah sakit yang berstandar internasional baik tenaga kerja maupun profesional yang ada di dalamnya.
"Karena itu penting sekali daripada platform kesehatan ini dibangun di Bali," kata Erick.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengharapkan dengan mulai dibangunnya Rumah Sakit Internasional Bali di Denpasar, Bali, maka ke depan akan membuat Pulau Dewata menjadi destinasi wisata kesehatan.
Presiden Jokowi mengharapkan jika RS Internasional Bali tersebut sudah beroperasi, tak ada lagi masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri, karena pelayanan kesehatan di dalam negeri sudah lengkap.
Setiap tahunnya Presiden mengungkapkan sekitar 2 juta masyarakat Indonesia pergi ke luar negeri untuk mendapatkan perawatan kesehatan di Singapura, Malaysia, Jepang, Amerika Serikat, dan negara lainnya. Karena hal itu, kata dia, Indonesia kehilangan potensi Rp97 triliun.
Presiden mengapresiasi gagasan pembangunan RS Internasional Bali oleh Menteri BUMN Erick Thohir dan jajarannya. Ia juga menginginkan setelah Bali menjadi destinasi wisata kesehatan, maka kunjungan wisatawan mancanegara dan domestik akan meningkat.
Indonesia diharapkan menjadi pilihan bagi warga negara asing yang ingin mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik.
Pemerintah berencana membangun rumah sakit berstandar internasional di Denpasar, Bali.
Menteri BUMN Erick Thohir pun menargetkan pembangunan proyek rumah sakit ini rampung pada Mei tahun 2023.
"Kita pastikan rumah sakit internasional ini berdiri, Insya Allah targetnya pada Mei tahun 2023," ujar Erick Thohir dalam Groundbreaking rumah sakit internasional di Denpasar, Bali pada Senin seperti dipantau secara daring dari Jakarta.
Erick menambahkan bahwa pada tahun 2020 tercatat total laba bersih Rp390 miliar yang diraih oleh BUMN, dan di tahun 2021 ini dengan perbaikan ekosistem dan efisiensi di sana-sini maka total laba bersih yang diraih BUMN sebesar Rp2,6 triliun.
"Jadi pembangunan rumah sakit internasional Bali ini selain dengan menggunakan dana sendiri (BUMN), nanti juga dibantu oleh Bank BNI," katanya.
Kementerian BUMN mencoba mengembangkan kawasan kesehatan rumah sakit untuk skala internasional. Hampir dua juta masyarakat Indonesia berobat ke luar negeri dan tentunya membuat devisa Indonesia keluar sangat banyak ke luar negeri.
Karena itu, Kementerian BUMN berupaya mengonsolidasikan rumah sakit supaya memiliki standar pelayanan tinggi. Rumah sakit internasional fungsinya juga membantu Bali melalui pariwisata kesehatan. Sehingga ini ada kesinambungan baru untuk wisata di Bali sendiri.
Selain itu, yang tidak kalah pentingnya untuk mendukung pemerintah dalam mencapai rumah sakit yang berstandar internasional baik tenaga kerja maupun profesional yang ada di dalamnya.
"Karena itu penting sekali daripada platform kesehatan ini dibangun di Bali," kata Erick.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengharapkan dengan mulai dibangunnya Rumah Sakit Internasional Bali di Denpasar, Bali, maka ke depan akan membuat Pulau Dewata menjadi destinasi wisata kesehatan.
Presiden Jokowi mengharapkan jika RS Internasional Bali tersebut sudah beroperasi, tak ada lagi masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri, karena pelayanan kesehatan di dalam negeri sudah lengkap.
Setiap tahunnya Presiden mengungkapkan sekitar 2 juta masyarakat Indonesia pergi ke luar negeri untuk mendapatkan perawatan kesehatan di Singapura, Malaysia, Jepang, Amerika Serikat, dan negara lainnya. Karena hal itu, kata dia, Indonesia kehilangan potensi Rp97 triliun.
Presiden mengapresiasi gagasan pembangunan RS Internasional Bali oleh Menteri BUMN Erick Thohir dan jajarannya. Ia juga menginginkan setelah Bali menjadi destinasi wisata kesehatan, maka kunjungan wisatawan mancanegara dan domestik akan meningkat.
Indonesia diharapkan menjadi pilihan bagi warga negara asing yang ingin mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik. [afs]