WahanaNews Jabar | Menurunnya kasus konfirmasi Positif Covid-19 di wilayah Jambi diantaranya melalui beberapa proses, termasuk Pengetatan PPKM level IV yang dilakukan Pemerintah berhasil menekan dan menurunkan kasus Covid-19.
"Hal tersebut, tentunya buah kerja keras dari semua pihak yang terus bersinergi dan berkolaborasi tanpa mengenal lelah untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Jambi," kata Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto S.I.P., didampingi Kapolri Jenderal Pol Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si., saat memimpin Dialog Interaktif Forkopimda Kota Jambi dan Kab/kota se-Provinsi Jambi, bertempat di kantor Gubernur Jambi, Jumat (17/9).
Baca Juga:
PDHI Gorontalo Berikan Vaksinasi Gratis untuk Hewan Peliharaan
Panglima TNI mengucapkan terima kasih dan menyambut baik penurunan tren positif di Jambi, karena penanganan pandemi membutuhkan partisipasi aktif semua pihak, termasuk masyarakat. "Disiplin prokes yang tinggi dan akselerasi vaksinasi maka tren kasus konfirmasi mengalami penurunan," ucapnya.
"Saat ini Provinsi Jambi mengalami perbaikan dalam penanganan pandemi yang ditandai dengan tren penurunan kasus konfirmasi, perawatan dan kematian. Namun kita perlu terus mencermati perkembangan data real dan fakta-fakta di lapangan," kata Panglima TNI.
Menurut Panglima TNI, keputusan dalam penanganan pandemi di daerah, tentunya harus didasari oleh data real dan faktual. Sehingga validitas data menjadi sangat penting, dan saat ini pelaksanaan Tracing kontak erat masih perlu ditingkatkan hingga mencapai rasio 1:15 sesuai standar yang ditetapkan Pemerintah Pusat.
Baca Juga:
Dinkes DKI Jakarta: Per 1 Januari 2024 Vaksinasi COVID-19 Berbayar
Panglima TNI juga menyampaikan kepemimpinan di lapangan sangat diperlukan, Pangdam dan Kapolda serta jajaran TNI Polri agar melakukan pendampingan dalam penanganan Covid-19, termasuk tracing kontak erat, tetapi tetap diperlukan peran Dinas Kesehatan. "Termasuk diantaranya vaksinasi dan fasilitas Isoter yang didukung dengan ketersediaan tenaga kesehatan, obat, oksigen dan layanan yang baik guna menekan angka kematian," ujarnya.
Panglima TNI menegaskan bahwa Pemda bersama instansi terkait, TNI-Polri, BNPB, Kemenkes harus meningkatkan komunikasi, koordinasi dan kolaborasi dalam manajemen vaksinasi. Tanpa langkah penanganan yang kuat dan sinergi, sulit untuk menjadikan pandemi ini sebagai endemi.
"Bila itu tidak berhasil, maka perekonomian akan sulit bangkit dan masih akan ada banyak orang yang menjadi korban. Pelaksanakan evaluasi secara berkala juga harus dilakukan, sehingga bisa memperbaiki sisi penanganan yang kurang optimal," ungkapnya.
"TNI siap menggencarkan serbuan vaksin dan membantu Pemda di sentra-sentra vaksinasi maupun jemput bola dengan mengerahkan vaksinator TNI," tegasnya.
Kegiatan dilanjutkan dengan peninjauan pelaksanaan serbuan vaksinasi Covid-19 di Ratu Convention Center Jambi dengan target vaksinasi sebanyak 2.000 orang, sasaran masyarakat umum, Mahasiswa dan Remaja untuk umur 12-17 tahun, dengan vaksinator 62 Personel.
Sebelum mengakhiri kegiatan, Panglima TNI dan Kapolri melaksanakan peninjauan kegiatan vaksinasi melalui virtual di wilayah Provinsi Jambi yang diikuti dengan total titik wilayah/tempat Provinsi Jambi yang diikuti 26 Peserta baik dari Korem, Kabupaten, Polres, Kodim dan Dinas Kesehatan. (JP)