WahanaNews Jabar-Banten | Militer melakukan kudeta terhadap pemerintahan Guinea. Tak hanya itu, mereka pun menangkap Presiden Alpha Conde.
Dilansir dari AFP, kudeta di wilayah Afrika Barat itu berlangsung pada Minggu (05/09/2021) waktu setempat. Kudeta dijalankan oleh militer dari Pasukan Khusus.
Baca Juga:
Justin Hubner Absen, Shin Tae-yong Sesalkan Kekosongan Timnas Indonesia U-23
"Kami telah memutuskan, setelah menangkap presiden, untuk membubarkan konstitusi," kata seorang perwira berseragam yang diapit oleh tentara yang membawa senapan serbu, dalam sebuah video yang dikirim ke AFP.
Di video lain yang diterima oleh AFP, Presiden Alpha Conde tampak kusut di sofa yang dikelilingi oleh tentara. Dia menolak menjawab pertanyaan dari salah seorang soal kondisinya teraniaya atau tidak.
Kepala pasukan khusus militer Guinea, Letnan Kolonel Mamady Doumbouya, muncul di televisi publik, mengenakan bendera nasional, dan menyebut salah urus oleh pemerintah sebagai alasan di balik tindakannya.
Baca Juga:
Republik Guinea Dukung Mutilasi Kelamin Wanita
"Kami tidak akan lagi mempercayakan politik kepada satu orang, kami akan mempercayakan politik kepada rakyat," kata pemimpin kudeta itu.
"Guinea itu cantik. Kita tidak perlu memperkosa Guinea lagi, kita hanya perlu bercinta dengannya," tambah Doumbouya.
Terapkan Jam Malam
Pemimpin kudeta Guinea mengumumkan jam malam nasional sampai pemberitahuan lebih lanjut. Selain itu, mereka mengganti gubernur dengan pejabat yang berasal dari militer.
Junta militer mengatakan dalam sebuah pernyatan di stasiun tv nasional, mereka akan bertemu dengan menteri kabinet Conde, dan dua pejabat tinggi lainnya pada hari ini, Senin (6/9/2020) pukul 11.00 pagi (11.00 GMT), di Ibu Kota Conakry. (Tio)