WahanaNews.co, Kemang - Ketua Pimpinan Anak Cabang Pemuda Pancasila (PAC PP) Kecamatan Kemang, Asep Mulyadi, alias Asep Tagor, mengecam keras pengeroyokan yang dialami oleh Sekretaris Jenderal Majlis Pimpinan Nasional (MPN) Pemuda Pancasila, Arif Rahman, pada Rabu, 18 September 2024, di lantai 3 gedung Menara Kadin, Jakarta Pusat.
Insiden terjadi saat Bang Arif dan timnya berusaha mediasi terkait kisruh internal Kamar Dagang dan Industri (KADIN), yang dipicu oleh Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) yang dianggap tidak sah oleh ketua umum Kadin sebelumnya, Arsjad Rasjid.
Baca Juga:
Perseteruan Kadin Memanas Lagi, Pengurus Munaslub Disebut Langgar Aturan
Saat tiba di lokasi, Bang Arif menemukan sekitar 50 orang, termasuk Umar Key, yang diduga telah menguasai gedung tersebut. Ketika Bang Arif meminta pihak yang bukan pengurus Kadin untuk keluar, Umar Key menyerangnya dengan botol kaleng, diikuti pengeroyokan oleh rekannya.
Asep Mulyadi menegaskan bahwa tindakan tersebut tidak hanya membuat PAC Kemang marah, tetapi juga memicu kemarahan keluarga besar Pemuda Pancasila di seluruh Indonesia. Ia mendesak Polda Metro Jaya untuk segera menangkap pelaku agar tidak mengganggu stabilitas keamanan nasional, terutama menjelang pilkada serentak.
"Kami PAC Pemuda Pancasila Kecanatan Kemang mengecam dan mengutuk tindakan arogan tersebut, di karenakan meski kasus tersebut adalah masalah kisruh internal Kadin namun bang Arif dan bang Arsjad adalah Sekjen dan Waketum MPN Pemuda Pancasila," ujar Asep.
Baca Juga:
Kadin: Pemimpin Solo Masa Depan Harus Pahami Masalah untuk Kesejahteraan Masyarakat
"Tentunya hal tersebut bukan saja PAC Pemuda Pancasila Kecamatan Kemang yang marah, tapi juga hal itu memancing kemarahan keluarga besar Pemuda Pancasila di seluruh tanah Air Indonesia," sambungnya.
Sebelumnya, Staf Khusus Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Arif Rahman, sekaligus Sekjen Pemuda Pancasila mendatangi Polda Metro Jaya untuk melaporkan insiden tersebut, Selasa (18/9/2024).
"Kami meminta Polda Metro Jaya segera mengamankan pelaku pengeroyokan terhadap Sekjen Kami, karena kalau lambat penanganannya di hawatirkan akan memantik kemarahan keluarga besar pemuda pancasila di seluruh indonesia," turur Asep.
[Redaktur: Andri Frestana]