WahanaNews Jabar-Banten | Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor menjajaki jalur kereta api yang akan menghubungkan Kalimantan hingga ke Brunei Darussalam.
Menurut Sahbirin Noor, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan terus berupaya memberikan pelayanan transportasi terbaik baik masyarakat, salah satunya adalah mengupayakan kehadiran kereta api di Banua.
Baca Juga:
Korupsi Proyek Perkeretaapian, Anggota Pokja di Purwokerto Terima Sejumlah Uang
Menurut Paman Birin sapaan akrab Sahbirin Noor, masyarakat sudah sangat merindukan kehadiran kereta api, karena diyakini akan membawa dampak positif bagi perekonomian Kalsel. Sehingga, tambah dia, perlu usaha dan kerja keras dari semua pihak agar tujuan ini bisa segera terlaksana secepat-cepatnya.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Selatan Rusdiansyah mengatakan, pada kegiatan zoom meeting semua kepala daerah menyatakan komitmen mendukung pembangunan jalur kereta api.
Menurut dia, zoom meeting ini merupakan awal pertemuan untuk pembicaraan serius terkait rencana pembangunan jalur kereta api, dan diharapkan akan bakal ada pertemuan-pertemuan selanjutnya terkait, presentasi jalur, mekanisme investasi dan lainnya.
Baca Juga:
Budaya 'Terobos Palang' Kereta Kian Marak, Ini Pemicunya dari Kacamata Sosiologi
Disampaikan dia, pembangunan rel kereta api di Provinsi Kalimantan Selatan memerlukan anggaran sebesar Rp 24 triliun. "Untuk kajian pembangunan kereta api sudah selesai dan ada di Kementerian Perhubungan yang meliputi jalur Banjarmasin-Tanjung sepanjang 213 Kilometer," katanya dikutip dari Antara.
Menurut Rusdiansyah, nilai investasi sebesar Rp 24 triliun merupakan investasi yang sangat besar, sehingga perencanaannya, harus benar-benar dikawal dengan baik.
Sebelumnya, pada Jumat (3/9) Gubernur Kalsel melakukan zoom meeting bersama para Gubernur Se-Kalimantan dan dari perwakilan Brunei Darussalam, membahas perkembangan pembangunan Kalimantan termasuk rencana pembangunan kereta api. (Tio)