WahanaNews-Depok | Kota dan kabupaten lain sudah disuplai minyak goreng (Migor) subsidi Provinsi Jawa Barat (Jabar). Khusus Kota Depok hingga Jumat (25/2), belum juga ada tanda-tanda migor seharga Rp14 ribu tersebut didistribusikan. Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Kota Depok berharap pekan depan migor sudah turun.
Kepala Disperindag Kota Depok, Zamrowi mengatakan, bila tidak ada hambatan, semoga minggu depan sudah ada jadwal penurunan minyam dari Provinsi Jawa Barat. “Semoga Minggu depan sudah ada jadwal.
Baca Juga:
Pebalap Depok Bikin Merah Mutih Berkibar di Mandalika
Perlu diketahui, Disperindag telah mengajukan permintaan minyak goreng murah ke Provinsi Jawa Barat sebanyak 12.948 kilogram (Kg) perminggu. Ini guna disebar di Pasar Tradisional Kota Depok.
Jumlah minyak tersebut, berdasarkan kebutuhan minyak masyarakat Kota Depok selama satu minggu di pasar tradisional besar, seperti Pasar Kemirimuka, Pasar Sukatani, dan Pasar Agung. Memang sejatinya pasar tersebut menyuplai kebutuhan pangan di Kecamatan besar Kota Depok, seperti pasar Kemirimuka untuk warga Pancoranmas dan Beji, lalu Pasar Agung untuk Sukmajaya dan Cilodong, selanjutnya pasar Sukatani untuk kawasan Tapos dan Cimanggis.
Hal serupa juga dinyatakan, Kepala UPT Pasar Agung, Biher Purba. Dia menambahkan, masih menanti jadwal penurunan minyak sayur murah dari provinsi, yang diketahui disuplai dari pemerintah pusat. “Belum ada info jadwal dari Disperdagin Jabar untuk Kota Depok,” tambahnya saat dikonfirmasi.
Baca Juga:
Lebih Dekat dengan Lurah Pancoranmas, Mohammad Soleh: Dari Gowes, Sambangi Warga Bantaran Kali
Dibeberkannya, kebutuhan minyak sayur dari para pedagang di pasar Agung sekitar 161 jerigen dengan kapasitas minimal 5 liter. Jumlah tersebut dari total 12 pedagang yang ada di pasar tersebut.
Jumlah ini juga meliputi kebutuhan minyak yang disajikan dalam 1 liter maupun 2 liter. Semua permintaan yang diajukan pedagang untuk memenuhi kebutuhan para pembeli, yang sejak lama sudah meminta kepada pedagang dengan harga yang dipatok dari pemerintah. “Itu yang saya berikan adalah data jumlah permintaan dari para pedagang untuk penuhi permintaan.