WahanaNews-Depok | Warga RW 10, Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Beji, menggelar aksi berkaitan dengan Jalan Lontar yang saat ini menjadi titik pembangunan Tol Cijago
Warga tidak terima karena tiga jalan aksesnya dihilangkan oleh pihak Tol, yakni PT Translingkar Kita Jaya (TLKJ) dan disetujui oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Depok.
Baca Juga:
Pebalap Depok Bikin Merah Mutih Berkibar di Mandalika
“Kita punya tiga jalan dimatikan, tanpa adanya omongan ke warga yang terdampak,” ucap Ketua Forum RW 10, Arif Maulana.
Menurut keterangan Arif, pihak Tol dan PUPR telah menjajikan warga terdampak sebuah Jalan untuk menggantikan tiga jalan yang hilang tersebut.
“Masa digantikan dengan Jembatan Penyebrangan Orang (JPO), keadilannya dimana?
Baca Juga:
Lebih Dekat dengan Lurah Pancoranmas, Mohammad Soleh: Dari Gowes, Sambangi Warga Bantaran Kali
Arif memaparkan JPO yang akan dibuat tersebut tidak bisa dimasuki oleh kendaraan roda empat.
“Itu sebelumnya Jalan Rait, mobil bisa masuk masa mau diganti JPO tingginya saja sudah Enam Meter, mobil masuk mana?
Sementara dilain sisi Ketua Karang Taruna RW 10, Muhammad Alim menyampaikan, warga RW 10 tidak akan mengganggu kerja proyek jika hak mereka tidak dirampas oleh pihak Tol.
“Selama ini kita diam saja, tapi ini sudah keterlaluan, kalau hanya diberi JPO akses kita jadi muter jauh. Belum lagi warga kita ada yang mata pencariannya sebagai Ojek Online, kalau muter bisa sampai 15 Menit, langsung di cancel customer,”.
Baik Arif maupun Alim yang mewakili warga RW 10 sama-sama sepakat untuk menggelar aksi demo secara besar-besaran jika pihak Tok dan PUPR tidak segera menindaklanjuti permasalahan ini.
“Sabtu pekan depan kita bawa masa lebih banyak lagi, pokoknya Jalan Rait harga mati,”.
julian sihite