WahanaNews-Depok | Dinas Kesahatan (Dinkes) Kota Depok, harus kerja keras mengejar lambatnya vaksinasi booster atau dosis ketiga. Berdasarkan catatan Dinkes hingga senin (21/3), baru 137.719 jiwa atau 8,54 persen yang mendapatkan booster dari 1.613.557 jiwa sasaran se-Kota Depok. Pilah-pilih vaksin jadi biang kerok warga Depok enggan divaksin terakhir tersebut.
Kepala Dinkes Kota Depok, Mary Liziawati menyebutkan sebanyak 1.403.369 masyarakat Depok sudah tervaksin dosis satu, dengan persentasi grafik 86,97 persen. Sedangkan dosis dua sebanyak 1.225.648 dengan persentasi 75,96 persen. Dan untuk vaksin booster sendiri sebanyak 137.719 dengan persentasi grafik 8,54. “Dilihat dari angka tersebut, tentu masih sedikit warga Depok yang mematuhi anjuran dari pemerintah terkait vaksin booster,”
Baca Juga:
Pebalap Depok Bikin Merah Mutih Berkibar di Mandalika
(P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, Umi Zakiati mengungkapkan, mendapat kendala dalam pengoperasian vaksin booster. Banyak masyarakat tidak antusias dalam menjalani vaksin dosis ketiga. “Masyarakat cenderung memilih-milih jenis vaksin, sedangkan Dinkes melayani sesuai dengan ketersediaan vaksin yang ada dari pusat,”
Menindaklanjuti fenomena tersebut, Dinkes memberikan edukasi lewat penyuluhan kepada masyarakat lewat tenaga medis, yang tersebar disegala penjuru Kota Depok. “Meskipun kasus konfirmasi mingguan terus menurun, vaksinasi lengkap dan Booster diperlukan untuk mengendalikan pandemi,”
Umi meminta, agar masyarakat menyadari meskipun antibodi yang diproduksi setiap individu tinggi, setelah mendapatkan vaksinasi lengkap ditambah booster. Kemungkinan untuk terifeksi Covid-19 masih ada. Lansia yang memiliki komorbid, sangat perlu mendapatkan perlindungan vaksin lengkap dan booster. “Hanya saja risiko bergejala berat dan kematian akibat Covid-19 berkurang,”
Baca Juga:
Lebih Dekat dengan Lurah Pancoranmas, Mohammad Soleh: Dari Gowes, Sambangi Warga Bantaran Kali
Terpisah, warga Kelurahan Kemirimuka, Kecamatan Beji, Vira Anginuri mengaku, enggan mengikuti vaksin booster dikarenakan ketakutannya akan efek samping yang ditimbulkan dari booster. “Takut, kata yang sudah vaksin muncul gejala demam panas, dan tangan kaku,
Vira bahkan mengaku tidak apa-apa bila tidak melakukan vaksin booter. “Iya tidak apa-apa yang penting sudah vaksin dua kali,”