WahanaNews-Depok | Tak ingin peredarannya terus berkembang. Hari ini, bila tak ada aral melintang, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok bersama Loka Pengawas Obat dan Makanan (POM) Bogor cek keberadaaan enam merek kopi mengandung sildenafil dan paracetamol. Kopi saset pria dewasa itu dianggap menimbulkan resiko tinggi hingga kematian.
Kepala Dinkes Kota Depok, Mary Liziawati menuturkan, akan segera menindaklajuti keberadaan enam kopi tersebut. “Tadi saya sudah berkoordinasi dengan Loka POM Kabupaten Bogor,”
Baca Juga:
Pebalap Depok Bikin Merah Mutih Berkibar di Mandalika
Dinkes akan bekerja sama dengan Loka POM Kabupaten Bogor untuk mengatasi keberadaan enam kopi berbahaya ini. “Besok (Hari ini) rencananya akan kami cek bersama dengan Loka POM Kabupaten Bogor peredarannya,” tegas mantan Sekretaris BKPSDM Kota Depok ini.
Dinkes akan bekerja sama dengan Loka POM Kabupaten Bogor untuk mengatasi keberadaan enam kopi berbahaya ini. “Besok (Hari ini) rencananya akan kami cek bersama dengan Loka POM Kabupaten Bogor peredarannya,” tegas mantan Sekretaris BKPSDM Kota Depok ini.
“Bahan kimia obat seperti Parasetamol dan Sildenafil merupakan bahan yang digunakan untuk produksi obat. Jika tidak digunakan sesuai aturan pakai (dosis), bahan kimia obat ini dapat menimbulkan risiko tinggi dan efek samping yang dapat membahayakan kesehatan,” tutur Kepala BPOM Penny K Lukito.
Baca Juga:
Lebih Dekat dengan Lurah Pancoranmas, Mohammad Soleh: Dari Gowes, Sambangi Warga Bantaran Kali
Seseorang yang mengkonsumsi obat ataupun pangan seperti kopi berbahan kimia berisiko mengalami efek samping, seperti gangguan jantung, hati, hingga kanker bahkan kematian. Penny juga menyinggung risiko gangguan lain pada alat reproduksi.
“Dalam waktu singkat risikonya besar sekali dikaitkan dengan aspek kesehatan. Gangguan jantung, gangguan hati, sakit ritme jantung, ini ada pengaruh juga ke alat reproduksi, siapapun yang mengonsumsi ini. Kemudian juga gangguan-gangguan lainnya bahkan bisa menyebabkan kematian, kanker juga dimungkinkan,”.