Kemudian, menyiapkan dan menyosialisasikan rute alternatif dari Jakarta menuju Bandung ketika pemberlakuan sistem one way.
Lalu, strategi ketiga adalah mengimbau kepada masyarakat agar memakai jalan alternatif dan tidak menunggu penerapan one way selesai.
Baca Juga:
Kemenparekraf Apresiasi ASDP Bangun Destinasi Wisata Baru 'Bakauheni Harbour City'
Keempat, melakukan manajemen tempat istirahat atau rest area yaitu Rest Area Management System (RAMS).
Selanjutnya, masyarakat diimbau agar tidak berhenti di bahu jalan jika tidak dapat beristirahat di rest area.
Strategi selanjutnya yang bakal dilakukan adalah menjamin tersedianya bahan bakar minyak (BBM), bengkel, dan fasilitas-fasilitas lainnya untuk membantu masyarakat ketika mengalami kendala dengan kendaraannya.
Baca Juga:
Personel Gabungan TNI-Polri Siaga Amankan Arus Balik Lebaran di Kabupaten Poso
“Terakhir, meminimalisir hambatan di rute alternatif, sehingga kapasitas jalan bisa digunakan optimal oleh volume kendaraan yang dialihkan ke ruas-ruas jalan alternatif,” kata Ramadhan.
Sebelumnya, saat arus mudik Lebaran 2022 terjadi, PT Jasa Marga mencata rekor tertinggi lalu lintas kendaraan meninggalkan Jabotabek menuju tiga arah yaitu timur (Trans Jawa dan Bandung), barat (Merak), serta ke arah selatan yaitu Puncak, Bogor.
Menurut Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga, Dwimawan Heru, angka tersebut mengalami kenaikan sejumlah 9,5 persen dibanding dengan Lebaran pada tahun 2019.