Tak hanya itu, limbah kain perca juga kata dia bisa dibuat untuk gantungan kunci, baju pangsi, celemek, outer, pangsi, keset, baju anak, souvenir dan masih banyak lainnya.
Menurutnya, untuk membuatnya memang perlu keahlian menjahit agar sisa potongan limbah kain bisa disambung dengan rapi menjadi karya yang bisa dijual lagi ke masyarakat.
Baca Juga:
Kemenkeu Bekukan Anggaran Rp50,14 Triliun Melalui Kebijakan Automatic Adjustment
Harga yang ditawarkan sangat bervariatif tergantung jenis produknya, mulai dari Rp 5 ribuan hingga ratusan ribu per-pcs.
Saat ini pengrajinnya berjumlah 20 orang.
"Awalnya 15 orang, sekarang bertambah 5 orang lagi" jelasnya.
Baca Juga:
Berkali-kali Tertunda, Netanyahu Akan Diadili atas Tuduhan Korupsi
Bagi anda yang ingin berkunjung ke Kampung Perca ini bisa datang pada hari senin sampai sabtu pukul 09.00 WIB hingga pukul 16.30 WIB. [jat]