Cileungsinews.id | Ibu-ibu di Kampung Perca, Kelurahan Sindangsari, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor menyulap limbah koveksi menjadi barang yang bernilai ekonomis.
Nining (59) salah seorang pengrajin kain perca di kampung tersebut mengatakan, tercetusnya ide merajut kain perca ini berawal dari keprihatinannya disaat pandemi covid-19.
Baca Juga:
Kemenkeu Bekukan Anggaran Rp50,14 Triliun Melalui Kebijakan Automatic Adjustment
Sebab, ia prihatin banyak suami dari tetangganya tersebut banyak yang dirumahkan dari tempat kerjanya akibat terdampak pandemi.
"Awalnya itu, saya berinisiatif untuk mengajak para ibu-ibu untuk membuat kerajinan, agar bisa menambah penghasilan", ujarnya Nining yang juga istri dari Ketua RW 01 Kelurahan Sindangsari, senin (14/3/2022).
Menurutnya, di sekitar tempat tinggalnya banyak ibu-ibu yang bisa menjahit sehingga ia memilki ide memanfaatkan limbah konveksi atau penjahit rumahan berupa kain perca untuk diolah lagi menjadi kerjinan yang menarik serta bernilai ekonomis.
Baca Juga:
Berkali-kali Tertunda, Netanyahu Akan Diadili atas Tuduhan Korupsi
"Karna banyak konveksi dan penjahit rumahan, untuk mendapatkan kain perca pun tidak membutuhkan modal, hanya bermodalkan mesin jahit, benang dan jarum saja" jelasnya.
Ia melanjutkan, pengolahan kain perca juga dapat mengurangi limbah konveksi.
Lebih lanjut ia mengatakan, limbah kain perca ini dapat dibuat berbagai macam produk seperti bed cover, bantal, lap tangan,tas hp, buddy bag, tempat tisu, dan bantal duduk.