"Karena memang kalau moderna ini agak berbeda, pasca imunisainya ya. Kalau sinovac atau sinoparm virus yang dimatikan enderung enggak ada efek setelahnya, kalau moderna kan virus yang dilemahkan, dia lebih cepat bereaksi itu yang harus lebih hati-hati dijelaskan," jelasnya.
Sementara itu, untuk persyaratan lainnya Yana menyebut sama yang penting lulus skrining kesehatannya. "Sama, yang penting kesehatannya bagus, tentunya bagus, sama," tuturnya.
Baca Juga:
PDHI Gorontalo Berikan Vaksinasi Gratis untuk Hewan Peliharaan
Dari informasi yang dihimpun di Laman Pusat Informasi Covid-19 Kota Bandung capaian vaksin 1 sudah mencapai 1.665.145 atau 85.29 persen, vaksin 2 sudah mencapai 1.134.591 atau 58.11 persen dan vaksin 3 sudah mencapai 22.240 atau 1.14 persen.
Pemkot Bandung menargetkan 1,9 juta warga Kota Bandung sudah divaksin Covid-19 bulan Desember mendatang. Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 ini tidak bisa dilakukan sendiri oleh Pemkot Bandung, melainkan harus menggandeng sejumlah pihak, baik instansi TNI Polri, organisasi, kelompok dan pihak lainnya.
Seperti yang dilakukan Ikatan Alumni Unpad, yang terus konsen melakukan vakisnasi bagi penyandang disabilitas di Jawa Barat salah satunya di Kota Bandung.
Baca Juga:
Dinkes DKI Jakarta: Per 1 Januari 2024 Vaksinasi COVID-19 Berbayar
Bertempat di Graha Sanusi Hardjadinata, Universitas Padjadjaran, IKA UNPAD mengadakan kembali kegiatan vaksinasi bagi disabilitas, remaja 12-18 tahun dan masyarakat umum.
"Gebyar vaksinasi disabilitas merupakan support IKA Unpad terhadap upaya Pemprov dalam percepatan vaksinasi di Jawa Barat sekaligus sebagai wujud konkret kepedulian pada para penyandang disabilitas yang masuk ke dalam kelompok masyarakat rentan, untuk mendapatkan haknya dalam pemberian vaksin," kata Ketua IKA Unpad Irawati Hermawan.
Seperti diketahui, sasaran vaksinasi Covid-19 bagi penyandang disabilitas di Kota Bandung sekitar 13 ribu jiwa berhasil dicapai.