WahanaNews-Bandung | Populasi domba di Desa Babajurang, Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka ternyata melebihi jumlah warganya.
Karenanya desa ini juga dikenal sebagai Kampung Domba.
Baca Juga:
Momen Idul Adha 1445 Hijriah, CCEP Indonesia Salurkan 37 Kambing dan 6 Sapi ke Masyarakat
Kepala Desa Babajurang Ahmad Basar mengatakan, di wilayahnya terdapat 395 kepala keluarga (KK)
Dari jumlah itu, sedikitnya 30 KK memiliki hewan ternak domba, di mana masing-masing KK itu memiliki 30 sampai 40 ekor domba.
"Babajurang ini memang profesinya banyak peternak domba. Di sini hampir 30 peternak domba yang masing-masing peternak memiliki 30-40 domba," ujar Ahmad, Rabu (6/7/2022).
Baca Juga:
Kepenghuluan Pasir Putih Utara Sebar Daging Kurban Idul Adha 1445 Hijriah
Menurutnya, jika dikalikan domba-domba di desanya mencapai seribuan ekor. Sementara, jumlah warganya berjumlah berkisar 1.035 orang.
"Kurang lebih total domba di sini ada sekitar 1000 ekor domba. Jumlah penduduk hampir 1.035 jiwa. Jadi saat ini jumlah penduduk hampir sama dengan domba," ucapnya.
Ahmad menjelaskan, julukan Kampung Domba yang melekat pada Desa Babajurang sendiri berawal pada tahun 2020 lalu.
Di mana, saat itu, pihaknya sering mengunggah di media terkait banyaknya domba di desanya.
"Kita mulai dijuluki kampung domba tahun 2020-an lah. Awalnya kita sering posting di media sosial semisal yang butuh domba bisa ke Babajurang gitu," jelas dia.
Banyaknya peternak di Desa Babajurang sendiri, sambung Ahmad, dikarenakan wilayah desanya yang memiliki hamparan rumput yang banyak.
Para warganya memanfaatkan rumput yang melimpah untuk menggembala domba.
"Pertama karena kita berpapasan dengan PG Jatitujuh sehingga hamparan rumputnya banyak jadi kita sebagai warga bisa memanfaatkan rumput yang ada di HGU lahan tebu. Sebenarnya ini sebagai sampingan sih, karena sebagian besar masyarakat kita itu petani."
"Ada juga desa yang sama seperti kita, tapi kayaknya kita lebih banyak sih. Hampir semua blok ada peternak, mayoritas yang banyak peternak domba itu ada di blok Mawar," katanya.
Ahmad pun berharap, ke depan untuk membuat sentra kambing domba. Sehingga, desanya bisa menjadi objek wisata untuk edukasi terkait pengembangbiakan domba.
"Harapannya ke depan kami bikin satu sentra untuk pengelolaan biar pemeliharaannya juga lebih mudah. Memang kita juga belum bisa seperti itu, memang karena kalau semisal memaksakan mereka pindah juga itu kendala juga."
"Insya Allah ke depannya kami akan membuat satu sentra nanti peternak itu bisa pindah ke tempat yang sudah di siapkan," ujarnya.
Apip Haerudin, Ketua Kelompok Kampung Domba di Desa Babajurang membenarkan bahwa wilayahnya dikenal dengan Kampung Domba.
Menurutnya, penyematan wilayah itu membuat peternak di wilayahnya kebanjiran orderan menjelang Idul Adha.
"Alhamdulillah tidak ada dampaknya menjelang Idul Adha terkait adanya PMK. Dengan tetap sesuai harapan para peternak, mereka menginginkan harga tersebut, ya kita jual."
"Alhamdulillah pemasaran juga kita terus lakukan, baik langsung, online maupun media. Untuk harga sendiri, dari harga terendah Rp 2,5 sampai Rp 4 juta," ucap Apip. [tsy]