"Nanti dibongkar dan dibuat melengkung. Saya akan bangun ulang jembatannya," kata Dedi Mulyadi.
Sebelum turun langsung ke sungai, Dedi Mulyadi tampak geram dengan kondisi sungai yang dipenuhi sampah.
Baca Juga:
Pesantren di Indonesia Didorong Kelola Sampah dengan Benar
Dalam bahasa Sunda, ia menegaskan bahwa kerusakan sungai terjadi akibat dua faktor utama, yakni kerusakan di hulu dan kurangnya perawatan di hilir.
"Sebetulnya semuanya itu disebabkan oleh dua hal. Satu, hulunya sudah rusak, kedua, hilirnya tidak terurus," tegasnya.
Dalam video yang beredar, Dedi Mulyadi terlihat mengenakan pakaian serba hitam saat turun ke sungai.
Baca Juga:
Sampah di Toboali Melonjak 15% Selama Ramadan, DLH Siapkan Antisipasi
Ia bahkan membersihkan sampah dengan tangan kosong, menunjukkan komitmennya terhadap kebersihan lingkungan.
Salah satu momen yang menarik perhatian adalah saat ia mengangkat kasur bekas yang terbawa arus air.
Tak lama setelah itu, Dedi Mulyadi nyemplung ke sungai, tepat di bawah jembatan, untuk membersihkan tumpukan sampah plastik, styrofoam, kayu, dan ranting pohon yang menyumbat aliran air.