Selain itu, kata Joni, KAI Commuter juga terus mengembangkan integrasi sistem pembayaran melalui Kartu Multi Trip (KMT). Dengan KMT, saat ini masyarakat dapat melakukan pembayaran tiket Commuter Line, LRT, MRT serta Bus Trans Jakarta, Bus Trans Yogyakarta, Bus Trans Jateng, dan Bus Trans Jatim. KMT juga saat ini bisa digunakan sebagai alat transaksi dengan merchant-merchant yang telah bekerja sama dengan KAI Commuter.
"KMT ini sendiri merupakan uang elektronik dengan sistem saldo yang diterbitkan oleh KAI Commuter yang bertujuan untuk memberikan kemudahan saat melakukan transaksi pembayaran tiket Commuter Line," ucapnya.
Baca Juga:
Jumlah Penumpang Kereta Api Daop 1 Jakarta Tembus 738 Ribu di H-2 Lebaran
Sepanjang Semester I ini, tercatat 49,42% dari seluruh transaksi pembayaran tiket Commuter Line mengunakan KMT. Sedangkan untuk transaksi pembayaran menggunakan kartu Uang Elektronik Bank sebesar 34,12% dan transaksi menggunakan QR Code sebanyak 16,46%.
"KAI Commuter berharap dengan integrasi pembayaran ini juga bisa diterapkan pada moda transportasi di wilayah-wilayah lainnya yang terdapat pelayanan commuter line, sehingga dapat menarik lebih banyak masyarakat untuk beralih menggunakan transportasi publik," kata Joni.
Dengan tren volume pengguna yang terus naik, menjadikan kereta api khususnya Commuter Line menjadi transportasi publik pilihan utama masyarakat dalam melakukan mobilisasi. Dengan salah satu kelebihannya adalah memiliki kapasitas angkut pengguna yang sangat besar.
Baca Juga:
Menteri PPPA Tinjau Fasilitas dan Layanan Perempuan dan Anak di Kereta Api bagi Pemudik Lebaran
"Commuter Line hadir sebagai pilihan utama transportasi publik yang dapat mengurangi kemacetan jalan raya dan polusi," tandas Joni.
[Redaktur: Mega Puspita]