WahanaNews Jabar-Banten | Gambar mural bertuliskan kritikan kepada pemerintah belakangan ramai dan banyak muncul di sejumlah daerah.
Setelah beberapa hari usai viral di media sosial, petugas pun menghapus dengan berbagai alasan.
Baca Juga:
PLN Berdayakan Ekowisata Sungai Mudal di Yogyakarta, Ekonomi Warga Makin Bergairah
Di Bekasi, kini juga mulai marak lukisan mural.
Menanggapi hal tersebut, Kabid Penegakan Perda Polisi Pamong Praja Kota Bekasi, Saut mengatakan, mural-mural bergambar seni dengan tulisan-tulisan yang membangun itu sah sah saja.
"Jika masih dalam koridor-koridor yang sesuai dengan rasa kebanggaan terhadap bangsa Indonesia kenapa tidak, itu kan bagus dan tidak ada masalah," ucap saut.
Baca Juga:
Terima Kunjungan Slank, Bobby Nasution Berikan Ruang Bagi Anak Muda Medan Berkreatif
Saut mengatakan sebelum boomingnya mural bernada ancaman tersebut viral seperti sekarang, memang sejak sebelumnya sudah banyak gambar-gambar mural namun di wilayah Kota Bekasi belum ada.
"Ya sebelum ada mural-mural yang kini banyak dibicarakan dan disiarkan oleh media dan sosial media, sebelumnya memang banyak seni mural tersebut, namun di wilayah Kota Bekasi belum ada," tambahnya Saut
Selain itu Saut menilai bahwa pemuda di wilayah kota Bekasi juga memiliki bakat-bakat mural dengan karya seni tinggi, yang juga terdapat di berbagai wilayah di sudut sudut Kota Bekasi.
"Ya saya akui memang pemuda di Kota Bekasi, tak kalah bagus dengan seniman mural lain diberbagai daerah, ya sah-sah saja mereka membuat mural, tapi kami pantau juga nantinya," terang saut.
Selanjutnya, ditemui di tempat yang sama, Sekretaris Satpol PP Kota Bekasi, Amran menaggapi dengan cukup santai.
Baginya memang di wilayah Kota Bekasi belum ditemukan adanya seni mural bernada kritik kepada pemerintah baik Kota Bekasi maupun pemerintah pusat. Salah satu mural tersebut berada fly over Rawa Panjang Kota Bekasi.
"Di Satpol mungkin kita tidak pernah menemukan mural-mural seperti itu yah di wilayah Kota Bekasi, tapi memang banyak mural-mural dengan tanpa mengkritik, banyak juga yang bagus, contohnya di bawah flyeover Rawa panjang (Kota Bekasi)," katanya Amran
Baginya jika kalaupun nantinya ada pembuatan seni mural dengan nada mencela dan memecah, pihak petugas satpol PP tetap melakukan tindakan tegas.
"Adapun nantinya kami temukan mural mural seperti nada kritikan tersebut dan memicu membelah bangsa, nantinya akan kita tindak tegas," tambahnya.
Menurut Amran, kini telah banyak pembinaaan kepada para seniman mural untuk membuat gambar pada tembok yang berada di sudut sudut kota, salah satunya diaspora.
"Ya yang saya tahu baik Pak Walikota dan Pak Wakil merangkul anak muda dan remaja untuk ikut berpartisipasi mengadakan gambar mural bermakna positif," kata Amran.
Amran menegaskan jika terdapat mural-mural bernada negatif dan mencela, serta memecah belah, nantinya akan ada tindak tegas baik pihak kepolisian ataupun Satpol PP.
Amran berperan kepada masyarakat yang memiliki bakat seni mural untuk tetap berkarya namun tetap dalam porsi yang positif.
ia pun memperhatikan banyak terjadi gambar mural di sejumlah wilayah di Indonesia, bertebaran mural dengan nada kritik.
"Iya kami tahu, bagi remaja remaja bisa saja membuat seni mural dengan pesan yang baik, ataupun adanya kritik tetapi masih bersifat normatif ya itu sah-sah saja, tapi jangan mencela, mereka bisa ikut komunitas, lalu aktif mencari lomba resmi tentang mural," ucap Amran berpesan kepada para remaja.
"Ya janganlah, Kalau bisa wilayah Kota Bekasi jangan sampai ada mural mural bernada kritik," tutup Amran. (Tio)