WahanaNews.co
| Satgas Covid-19
menyebut kasus aktif Covid-19 di DKI Jakarta turun dengan persentase yang
mencengangkan dalam tiga pekan terakhir.
Dalam konferensi pers
yang disiarkan melalui kanal YouTube BNPB, Kamis (12/8/2021), Ketua Bidang Data
dan Teknologi Informasi Satgas PenangananCovid-19Dewi Nur Aisyah
mengatakan, penurunan itu mencapai 90,18.
Baca Juga:
Jokowi Tunjuk Teguh Setyabudi, Heru Budi Lepas Jabatan Pj Gubernur DKI
"Luar biasa sekali, DKI
Jakarta turunnya 90,18%. Ini per tanggal 11 Agustus," katanya seperti dikutip
Jumat (13/8/2021).
Jakarta dianggap
mencapai puncak kasus aktif Covid-19 pada 16 Juli 2021. Dengan penurunam hingga
90,18%, berarti kasus aktif di DKI turun hingga 10 kali lipat dalam tiga pekan.
Baca Juga:
Jakarta Lepas Status Ibu Kota, Begini Nasib Gedung Eks Pemerintah Kelak
Selain DKI, kasus aktif
juga turun di sejumlah provinsi.
Kasus aktif di Jawa
Tengah turun 38,50% dalam dua pekan, setelah sebelumnya mengalami kenaikan
kasus hampir 10 kali lipat dari 6.760 menjadi 60.00.
Kasus aktif di Jawa
Barat turun hingga 42,91& dalam dua pekan; kasus aktif di Banten turun
67,93% dalam kurun waktu dua pekan, setelah sebelumnya terjadi kenaikan kasus
aktif hampir 20 kali lipat.
Di Jawa Timur, kasus
aktif turun 44,80% setelah semat mengalami kenaikan kasus 20 kali lipat dengan
puncak kasus aktif pada 29 Juli 2021.
"Kenaikan di Jawa Timur
luar biasa karena jumlah kabupaten/kotanya banyak, sehingga bisa jadi saat ini
varian Delta sudah menyebar luas ke banyak daerah di sana," jelas Dewi.
Sementara itu, Daerah
Istimewa Yogyakarta (DIY) mengalami penurunan kasus aktif hingga 20,79% dalam
kurun waktu enam hari, sedang Bali memgalami penurunan kasus aktif 7,04% dalam
enam hari terakhir.
Menurut Dewi, penurunan
kasus aktif di beberapa daerah terjadi dalam kurun waktu yang berbeda-beda
akibat luas wilayah dan pengendalian mobilitas masyarakat.
"Semakin baik mobilitas
terjaga, penurunan semakin cepat dan efektivitas lebih baik," jelasnya. .
Dewi mengakui, data ini
menunjukkan bahwa, perpanjangan PPKM level 4 di Jawa-Bali mampu menurunkan
kasus aktif dengan lebih signifikan, dan ia yakin dengan diperpanjangnya lagi
PPKM level 4, dampak yang terlihat akan lebih signifikan lagi. (Tio)