WahanaNews-Jabar | Pemerintah Kota Cirebon, Jawa Barat, meminta pihak sekolah untuk mengatur waktu kedatangan dan kepulangan siswa, agar penerapan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen tidak menimbulkan kerumunan.
"Yang perlu diperhatikan itu antara kedatangan dan kepulangan siswa, agar tidak menimbulkan kerumunan," kata Sekretaris Daerah Kota Cirebon Agus Mulyadi di Cirebon, Selasa, saat melakukan monitoring PTM 100 persen.
Baca Juga:
Status Kaldera Jangan Sampai Dicabut dari Kawasan Otorita Danau Toba, MARTABAT Prabowo-Gibran Desak Pemerintah Pusat dan Pemprov Sumut Segera Penuhi Peringatan Keras UNESCO
Baca juga: Wali Kota Cirebon minta PTM terapkan protokol kesehatan ketat
Agus mengatakan secara keseluruhan PTM 100 persen di Kota Cirebon, dari tingkat sekolah menengah pertama (SMP), dan sekolah menengah atas (SMA) telah berjalan.
Namun kata Agus, masih diperlukan adanya penyesuaian atau aturan terutama untuk kedatangan dan kepulangan siswa.
Baca Juga:
Covid-19 Naik Tajam di Thailand, Kemenkes Ingatkan WNI Jangan Lengah
Hal tersebut lanjut Agus, agar pada waktu tersebut bisa diminimalkan adanya kerumunan, apalagi jumlah siswa tidak sedikit. "Sekolah bisa menjeda antara kelas satu serta lainnya, pada saat jam berangkat dan pulang," tuturnya.
Baca juga: Pemkot Cirebon mulai laksanakan PTM 100 persen di sekolah menengah pertama
Pelaksanaan PTM 100 persen di Kota Cirebon sudah dimulai pada Senin (10/1), namun masih dibatasi yaitu untuk tingkat SMP, dan SMA saja, sedangkan tingkat SD, masih 50 persen.