JABAR.WAHANANEWS.CO — Kabupaten Indramayu mencatat sejarah baru dengan menggelar Pemilihan Kuwu (Pilwu) atau Kepala Desa secara serentak di 139 desa menggunakan sistem pemungutan suara skema hybrid digital.
Penerapan sistem ini merupakan langkah maju bagi pemerintahan desa dalam meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pemilihan kuwu.
Baca Juga:
PLN Optimalkan Pengamanan Listrik Nataru, 69 Ribu Personel Disiagakan 24 Jam
Proses pemungutan suara ini, praktek di lapangan masih menggabungkan proses pemilihan secara elektronik digital melalui aplikasi dengan opsi tetap menggunakan pemilihan manual apabila diperlukan.
Proses secara digital sendiri sangat mengandalkan perangkat elektronik dan menuntut ketersediaan pasokan listrik yang prima. Oleh karena itu, PT PLN (Persero) mengambil langkah siaga penuh untuk memastikan proses Pilwu berjalan lancar tanpa kendala listrik.
Suharno, Manager PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Indramayu, menegaskan komitmen PLN dalam siaga listrik giat tersebut.
Baca Juga:
Siaga Nataru, PLN Kerahkan 69 Ribu Personel Jaga Keandalan Listrik Nasional
”Kami telah mempersiapkan skema pengamanan pasokan listrik di seluruh titik lokasi Pilwu. Selain itu, kami juga mempersiapkan personel untuk mengecek secara langsung pasokan listrik di lokasi pemungutan suara,” ujar Suharno dalam siaran pernya, dikutip Kamis (18/12/2025).
Dukungan juga hadir dari General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Barat, Sugeng Widodo. Beliau mengapresiasi langkah Pemerintah Kabupaten Indramayu dalam mengadopsi teknologi digital untuk Pilwu.
"Kesuksesan Pilwu skema digital ini sangat bergantung pada kestabilan infrastruktur pendukung, salah satunya adalah pasokan listrik. PLN UID Jabar memiliki komitmen untuk mendukung kebutuhan masyarakat dan kepentingan umum dan memprioritaskan keamanan pasokan listrik selama tahapan Pilwu berlangsung,” papar Sugeng Widodo.
Ia berharap, masyarakat dapat menyalurkan hak pilihnya dengan tenang, dan proses demokrasi di tingkat desa ini dapat berjalan jujur, adil, dan lancar.
Giat Pilwu yang diikuti oleh 139 desa ini merupakan salah satu Pilwu serentak terbesar yang mengadopsi skema hybrid digital di Jawa Barat, menjadikannya percontohan bagi daerah lain dalam upaya modernisasi pelaksanaan pemilihan.
Keberhasilan pelaksanaan di Indramayu nantinya akan menjadi model bagi desa-desa lain di Jawa Barat pada 2026 mendatang, sesuai arahan Gubernur Jawa Barat.
[Redaktur: Mega Puspita]