WahanaNews Jabar-Banten | Menteri BUMN Erick Thohir mendukung upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor membangun infrastruktur dan sarana transportasi massal trem senilai Rp 1,6 triliun di Kota Hujan itu.
"Saya mendukung terobosan Pak Walikota Bogor. Bagaimana transportasi untuk pelayan publik kita sinergikan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah," kata Menteri BUMN Erick Thohir dalam pertemuan dengan Walikota Bogor Bima Arya, sebagaimana disampaikan dalam keterangan resmi Pemkot Kota Bogor, Minggu (12/09/2021).
Baca Juga:
Jasa Marga Raih Penghargaan Bergengsi ‘Indonesia Most Powerful Women Awards 2024’
Dalam pertemuan yang berlangsung di Balai Kota pada Sabtu petang itu, Bima Arya memaparkan rencana pembangunan moda transportasi Trem Pakuan bagi masyarakat Kota Bogor.
"Tadi, saya melihat Pak Walikota memaparkan wacana pembangunan Trem Pakuan. Itu menjadi bagian dari investasi," kata Erick Thohir.
Erick Thohir juga mengapresiasi rencana Pemkot Bogor membangun moda transortasi trem yang nantinya disambungkan dengan moda transportasi lintas rel terpadu atau LRT. Menurut dia, usai masa pandemi Covid-19, transportasi masyarakat harus dilayani sebaikbaiknya.
Baca Juga:
Buntut Kritik PSN PIK 2, Said Didu Penuhi Panggilan Polisi
"Wali Kota Bogor juga ingin memastikan bagaimana masyarakat dari Jakarta ke Bogor atau sebaliknya, bisa mendapat pelayanan yang baik dan mudah," kata Erick Thohir.
Kementerian BUMN, katanya, mendapat tugas untuk membangun moda transportasi LRT.
"Saya kira, sudah seyogyanya LRT itu terus bersambung dengan trem yang akan dibangun di Kota Bogor ini,” ujar Erick Thohir.
Sementara itu Walikota Bogor mempresentasikan hasil studi kelayakan pembangunan moda transportasi trem di Kota Bogor. Bima Arya mengajak Erick Thohir memasuki ruang rapat Paseban Sri Bima di Balai Kota, untuk mempresentasikan hasil studi kelayakan pembangunan trem tersebut.
"Saya melaporkan ke Pak Menteri, bahwa studi kelayakan pembangunan trem sudah selesai, angkanya sudah jelas, konsepnya sudah matang. Tinggal dua hal lagi yang kami pikirkan, yakni pendanaan dan kelembagannnya," katanya.
Menurut Bima Arya, biaya pembangunannya tidak kecil yakni Rp 1,6 triliun.
"Bukan berarti tidak mungkin dibangun, kalau kita bisa membangun komunikasi dengan semua pihak," katanya.
Ia juga menyatakan kepada Erick Thohir, dirinya akan melaporkan hasil studi kelayakan pembangunan trem tersebut kepada Presiden Joko Widodo.
"Pak Menteri Erick Thohir juga menyarankan, agar melakukan pertemuan dengan Presiden dan menteri terkait untuk akselerasi," katanya. (Tio)