Jabar.WahanaNews.co - Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna mengajak kepada unsur pendidikan khususnya perguruan tinggi untuk berperan dalam menangani sampah di Kota Bandung.
Hal itu ia sampaikan pada kegiatan Talk Show Kang Pisman bersama perguruan tinggi di Kampus Universitas Khatolik Parahyangan, Sabtu (2/3/2024).
Baca Juga:
Terapkan Seperti Aplikasi Simonel Kota Bandung, Pemkab Fakfak Lakukan Kerjasama dengan Pemkot Bandung
"Sampah semua bisa ditangai mandiri kalau semua kampus di Bandung bergerak. Jika semua itu selesai, maka kita tidak akan lagi menarik retribusi sampah," tegas Ema.
Ema meyakini kluster pendidikan mampu bergerak cepat dengan berbagai metode. Bahkan sebagai wadah pendidikan tertinggi mampu dikolaborasikan dengan berbagai teori.
"Kami ingin melaporkan berbagai 'success story' dan mengajak seluruh kampus di Kota Bandung bisa menjadi pelopor dan contoh apapun. Hal ini untuk membangun paradigma terbaru," ungkapnya.
Baca Juga:
Pj Wali Kota Ingatkan Masyarakat Bandung Tetap Waspada DBD
Ia mengapresiasi Unpar yang telah menangani sampah secara mandiri. Hasilnya biaya retribusi sampah yang tinggi menjadi menurun. Karena mindset warga kampus saat ini terus tersadar akan manfaatnya sampah menjadi nilai rupiah.
"Pastinya kalau mampu menangani sampah mulai sumbernya pasti berkurang biaya retribusi ke pemerintah. Kita harap semua kluster baik pendidikan, kesehatan, toko ritel dan modern hingga kluster lainnya mampu menekan angka retribusi, baiknya sudah tidak lagi membayar," ujarnya.
Ema mengatakan, saat ini sebagai upaya perkembangan penanganan sampah, di Kota Bandung terdapat 351 RW yang menyatakan Kawasan Bebas Sampah (KBS). Hal ini terus didorong agat seluruh RW di Kota Bandung mampu berkontribusi menangai sampah.