WahanaNews-Sumedang | Pawai ta'aruf memeriahkan pembukaan MTQ ke-37 tingkat Provinsi Jawa Barat di Kabupaten Sumedang, Minggu (19/6).
Asisten Pemerintahan, Hukum, dan Kesejahteraan Sosial Pemprov Jabar, Dr. Hj. Dewi Sartika secara resmi melepas peserta pawai ta’aruf kafilah MTQ ke-37 tingkat Jabar itu.
Baca Juga:
Cabang MMQ pada MTQ Jabar Memasuki Babak Final: Peserta yang Lolos dari Sumedang, Tasikmalaya, Bandung hingga Subang
Iring-iringan para peserta yang berasal 27 kabupaten dan kota di Jabar itu dimulai dari BJB Kabupaten Sumedang dan berakhir di Bunderan Binokasih Kabupaten Sumedang.
“Saya atas nama Bapak Gubernur Jabar melepas peserta pawai ta’aruf ini,” Kata Dewi Sartika di depan para pejabat teras Pemprov Jabar, bupati dan wali kota, serta Kepala Kantor Kementerin Agama se-Jabar.
Dewi Sartika juga menyampaikan permohonan maaf dari Gubernur Ridwan Kamil yang tidak dapat hadir pada acara tersebut.
Baca Juga:
IWO Sumedang Siap Berikan Informasi Terbaik Terkait MTQ Jabar
Menurut Ketua Lembaga Pengembangan Tilawatill Qur’an (LPTQ) Jabar ini, pawai ta’aruf merupakan penanda akan dimulainya perhelatan MTQ, yang pembukaannya akan digelar pada Minggu malam nanti. Diharapkan masyarakat bisa berpartisipasi dan ikut menikmati suasana yang penuh nilai spiritual di arena MTQ.
“MTQ tingkat Jabar yang dilaksanakan di Sumedang ini, akan berlangsung dar tanggal 18 hongga 25 Juni 2022. Para peserta yang berjumlah 1.200 orang ini, akan menunjukkan kebolehannya di 12 tempat. Aktivitas mereka juga sudah terdaftar di BPJS ketenagakerjaan,” ujarnya.
Kegiatan ini memberi arti tersendiri dari sebagian besar kafilah. Karena pada MTQ ke-36 sebelumnya di Subang, tidak bisa dilaksanakan sebagaimana lazimnya pergelaran MTQ karena kondisi pandemi Covid-19.
"Acara dilaksanakan dengan penuh kekhawatiran. Namun meski sekarang sudah melandai, kewaspadaan harus tetap diterapkan," ungkapnya.
Patut Diapresiasi
Menurut Dewi Sartika, penyelenggaraan MTQ merupakan salah satu syiar Islam dan membumikan nilai-nilai Alquran. Pawai ta’aruf juga akan diisi atraksi budaya dari para peserta.
Sebagai provinsi dengan jumlah kaum Muslimin terbesar di Indonesia, sudah sewajarnya Jawa Barat menggelar MTQ ini dengan meriah. Pemkab Sumedang sebagai tuan rumah acara, patut diapresiasi.
“Dalam situasi transisi dari pandemi ke endemi, berbagai kekurangan akan lebih mudah terlihat. Tetapi, dalam situasi transisi itu pula, kita akan dengan mudah melihat betapa istimewanya seluruh apa yang telah dikerjakan panitia, baik panitia provinsi maupun panitia daerah,” ujar Dewi Sartika.
Dia berharap dengan tawakal dan ikhtiar level juara, gelaran MTQ kali ini dapat diselenggarakan dengan sebaik-baiknya, sehormat-hormatnya.
Dalam situasi yang terus membaik, MTQ kali ini akan memunculan para juara dengan kualitas yang mumpuni yang akan membawa nama baik Jawa Barat di level nasional.
Untuk mendukung hajat besar itu, seluruh perangkat daerah terkait, Kementerian Agama dan LPTQ harus bersatu padu mempersiapkan kafilah Jawa Barat yang benar-benar solid dan kompetitif untuk bermusabaqah di MTQ nasional tahun 2022 yang akan berlangsung di Provinsi Kalimantan Selatan
“Semuanya harus terdistribusi dan terkelola dengan baik. Itulah makna pentingnya kita bersinergi, berkolaborasi dan ngahiji untuk mewujudkan cita-cita besar kita bersama meraih prestasi optimal pada MTQ nasional tahun 2022, yang diawali dengan suksesnya penyelenggaraan MTQ Tingkat Jawa Barat ke XXXVII di Kabupaten Sumedang,” tutur Dewi Sartika. [tsy]