WahanaNews-Majalengka | Seiring dengan semakin banyaknya pembangunan, baik milik pemerintah maupun swasta, penjualan bata merah di Kabupaten Majalengka juga ikut terdampak.
Dalam beberapa bulan terakhir permintaan bata merah mengalami peningkatan yang cukup tinggi. Seperti pembangunan gedung, drainase ataupun pembagunan fisik lainnya.
Baca Juga:
Polda Sulut Peringati Hari Sumpah Pemuda ke-96 dengan Upacara Dipimpin Kapolda
Akibat permintaan meningkat, harga jual pun mengalami kenaikan.
Meski jumlah permintaan bertambah, harga penjualan bata merah tidak ikut melonjak.
”Harganya tak banyak berubah, meski sekarang permintaan pasar memang cukup bagus,” ujar Ade (35), perajin bata merah di Desa Batujaya, Kecamatan Cigasong, Kabupaten Majalengka, Kamis (7/7/2022).
Baca Juga:
Dugaan Curi Arus di Pembangunan Rest Area Tol Medan-Binjai, Muslim Muis Minta Menteri BUMN untuk Mencopot Kepala PLN
Menurut dia, harga batu bata merah tidak semua sama, tetapi didasarkan bentuk atau ukuranya.
Ada bata merah yang harganya Rp 550 atau Rp 600 per satuan, ada juga yang Rp 1000. Harga itu biasanya bila pembelian dilakukan di tempat produksi.
“Bila sampai di tempat harganya menyesuaikan dengan jarak tempuh lokasi,” ucapnya.
Selain untuk keperluan sendiri, pembelian bata merah banyak juga yang diperuntukan proyek pemerintah maupun swasta.
"Memang banyak juga yang membeli untuk pembangunan proyek-proyek pemerintah, seperti rehabilitasi sekolah dan lainya,” jelas dia.
Perajin bata merah lainnya, Kamal (42) mengatakan, produksi bata merah dalam satu pekan ini tergolong lancar, karena cuaca mendukung.
Menurutnya, untuk menghasilkan bata merah yang kualitasnya baik sangat ditentukan oleh faktor cuaca. Sementara, kalau sinar matahari terik, maka hasilnya juga akan baik.
Untuk mendapatkan kualitas yang bagus, proses penjemuran dilakukan sekurang-kurangnya tiga hari sebelum memasuki proses pembakaran.
“Semangat juga jadinya, cuaca mendukung, penjualan juga bagus,” katanya. [tsy]