WahanaNews Jabar | Jawa Barat (Jabar) menjadi provinsi yang paling banyak diminati investor dari dalam dan luar negeri. Hal itu dikatakan Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, saat menyampaikan keynote speech pada The 3rd West Java Investment Summit (WJIS) 2021 secara virtual, Kamis (21/10/2021).
“Minat investor, baik dari dalam maupun luar negeri, itu ternyata ke Jawa Barat lebih besar. Untuk PMDN dan PMA sebesar Rp 72,5 triliun dari total Rp 490 triliun,” kata Menteri Bahlil melansir wahananews.co.
Baca Juga:
Kelulusan S3 Bahlil Lahadalia Ditangguhkan Universitas Indonesia
Bahlil merinci, sebanyak Rp 28,2 triliun dalam bentuk penanaman modal dalam negeri (PMDN) dan Rp 44,3 triliun dalam bentuk penanaman modal asing (PMA).
“Artinya apa, saya ingin mengatakan bahwa keinginan para investor dalam negeri maupun luar negeri lebih cenderung di Jawa Barat ketimbang di provinsi lain di luar Jawa,” tutur Bahlil.
Meskipun proporsi investasi di Jawa masih sedikit kalah dibandingkan luar Jawa, yakni sebesar 49 persen, Bahlil berpendapat Jawa Barat memiliki sejumlah faktor yang membuat investor lebih memilih daerah yang dipimpin Ridwan Kamil tersebut sebagai tempat untuk berinvestasi.
Baca Juga:
Daftar Lengkap Pengurus DPP Partai Golkar Periode 2024–2029
“Mungkin juga saya harus jujur mengatakan di samping infrastruktur di Jawa Barat yang baik, penataan internal pelayanan juga menentukan tentang kecenderungan orang melakukan investasi,” tuturnya.
Tidak hanya itu, Bahlil berpendapat tingkat produktivitas dari tenaga kerja yang ada di Jawa Barat juga menjadi daya tarik tersendiri dibandingkan dengan provinsi.
Ia menyampaikan, realisasi investasi pada semester 1 2021 telah mencapai 49,7 persen dari target Rp 900 triliun. Pihaknya optimistis bisa mencapai target Rp 900 triliun, dikarenakan reformasi terhadap regulasi, yakni UU Cipta Kerja, telah selesai, begitu juga dengan Online Single Submission sebagai implementasi dari PP Nomor 5 dan 6.