WahanaNews Jabar-Banten | Universitas
Padjadjaran (Unpad) memberi kesempatan kepada para mahasiswa untuk menjadi
relawan kegiatan vaksinasi dalam program Kampus Merdeka.
Untuk menarik minat mahasiswa, pihak kampus akan
mengkonversi kegiatan itu menjadi 3 SKS.
Baca Juga:
Dua Mahasiswa Unpad Bandung Tewas Tersambar Petir Saat Berkemah
Koordinator vaksinasi Satgas Covid-19 Unpad, Insi
Farisa Desy Arya mengatakan, untuk bisa dianggap mengikuti perkuliahan 3 SKS,
mahasiswa diwajibkan menjadi relawan setidaknya 8-10 kegiatan vaksinasi massal
maupun reguler di Unpad.
Selain vaksinasi massal, Unpad membuka pelayanan
vaksinasi reguler yang digelar di Klinik Kesehatan Unpad, baik di Dipati Ukur
maupun Jatinangor.
Mahasiswa yang ingin ikut menjadi relawan bisa berasal
dari berbagai fakultas, bukan hanya kesehatan. Pada pelaksanaannya, relawan
tergabung dalam satu kelompokKampus Merdekadan memiliki satu dosen
pembimbing.
Baca Juga:
Yuk! Intip Cara Unpad Kelola Sampah Secara Mandiri
Dengan menjadi relawan, mahasiswa bisa mendapatkan
ilmu dan pengalaman secara langsung. Selain itu, para dosen yang bertindak
sebagai pembimbing juga bisa mengonversikan kegiatan ini sebagai realisasi
pengabdian kepada masyarakat.
Insi menjelaskan, ada sejumlah capaian yang akan
diperoleh mahasiswa.
Capaian pertama, mahasiswa akan didorong untuk bekerja
sama. Keikutsertaan mahasiswa dari berbagai fakultas mendorong mereka untuk
belajar membangun kerja tim yang baik.
"Koordinasi dan kedisiplinan harus dibangun," kata
Insi kepada media, Kamis (19/8/2021).
Selanjutnya capaian kedua, mahasiswa belajar bagaimana
melayani dan memiliki jiwa melayani orang. Hal ini membutuhkan komunikasi yang
baik agar peserta vaksin akan mendapat pelayanan berkesan.
Hal ini juga termasuk bagaimana cara menolak yang baik
apabila ada masyarakat yang ingin divaksin tetapi tidak melakukan pendaftaran
daring terlebih dahulu.
"Ini kesempatan yang baik yang bisa dicapai di era
pandemi. Lewat daring, pembelajaran seperti ini agak susah, human touch-nya
kurang," ujar Insi.
Salah satu mahasiswa Unpad, Tasya Alya Firdaus sudah
enam kali menjadi relawan vaksinasi Unpad. Saat proses vaksinasi, Tasya
membantu sebagai asisten vaksinator. Selain itu, ia juga pernah membantu untuk
proses manajemen penyimpanan vaksin, hingga pernah juga membantu di meja
observasi atau memasukkan data peserta ke dalam aplikasi Pcare.
Selama menjadi relawan, Tasya mendapatkan banyak pengalaman
yang berkesan. Apalagi, keikutsertaannya pada programKampus Merdekajuga
sudah terintegrasi dengan kegiatan perkuliahan.
"Biasanya setahun praktikum daring, tapi dengan jadi
relawan sudah dianggap praktikum juga, bisa langsung terjun ke lapangan dan
berinteraksi dengan masyarakat. Seru, hectic tapi senang," kata Tasya.
Tidak hanya Tasya, pengalaman berkesan juga dialami
Meivie Tivalli. Mahasiswa semester 7 Program Studi Biologi Fakultas MIPA ini
merasa senang menjadi relawan dan membantu proses vaksinasi di Unpad.
"Banyak manfaatnya dan menjadi pengalaman juga bagi
saya," kata Meivie.
Meivie sudah 5 kali ikut menjadi relawan pada kegiatan
vaksinasi Unpad. Bersama mahasiswa Biologi lainnya, Meive menempati posisi
gatur di bagian depan. Ia bertugas mengatur alur relawan yang akan masuk ke
dalam ruang vaksinasi.
Sekalipun bukan berasal dari fakultas rumpun
kesehatan, Meivie mengaku banyak mendapat pengalaman di dunia yang baru ia masuki.
"Ini pengalaman baru bagi saya, sebelumnya saya banyak
melakukan pengabdian di bidang pendidikan," tuturnya. (Tio)