JABAR.WAHANANEWS.CO, CIREBON — Sejumlah toko oleh-oleh yang ada di Jalan Ir. Haji Juanda Kecamatan Tengahtani Kabupaten Cirebon ramai dikunjungi para pemudik yang akan kembali ke kota-kota besar terutama yang melewati jalur arteri Pantura Cirebon.
"Khas Cirebonnya itu krupuk kulit kerbau sama krupuk mars atau Mlarat," kata Penanggung Jawab Toko Oleh-oleh Khas Cirebon Hajah Lili di Kawasan Tengah Tani, Karlina, dikutip dari RRI, Senin (7/4/2025).
Baca Juga:
Pelarangan Study Tour Gubernur Jabar Ancam PAD Kabupaten Cirebon, Kadisparbud: Salah Kaprah
Lina, sapaan akrab Karlina mengatakan, toko dipadati pemudik dari arah Jawa Tengah ke Jakarta dan Bandung sejak h plus satu Lebaran 2025 hingga saat ini. Ia mengakui, penjualan oleh-oleh lebih baik dari tahun sebelumnya.
"Kita stok tidak terlalu banyak karena memang Alhamdulillah barang tuh banyak yang datang setelah lebaran jadi barangnya baru semua untuk di toko ini. Kita kerjasama sama yang bikin krupuk kulit itu, kita produksi dirumah terus krupuk mars kita produksi sendiri dirumah, jadi setiap hari itu selalu goreng baru. Penjualan tahun sekarang itu lebih bagus dibanding tahun kemarin. Alhamdulillah tidak terlalu berpengaruh ya masih tetep ada yang mampir walaupun sambil agak hujan-hujanan dikit," katanya.
Ditambahkan Lina, ketika membeli produk makanan apapun dalam bentuk eceran dengan bal-balan untuk harganya tentu berbeda. Menurutnya, pemotor lebih menyukai cemilan makanan ringan yang berukuran kecil supaya tidak ribet atau kesulitan untuk membawanya, sedangkan pengendara mobil memilih ukuran yang besar atau bal-balan karena lebih enak membagikannya kepada para tetangga.
Baca Juga:
57 Persen Tiket KAI Daop 3 Cirebon Terjual, Puncak Kedatangan Pemudik 28 Maret 2025
Salah sattu bentuk pelayanan kepada para pembeli,tuturnya yaitu dengan mempacking dengan kardus dan kantong kresek bagi makanan ringan kerupuk.Namun adakalanya pembeli khusus pemotor yang menginginkan agar makanan tersebut tidak dibungkus kresek supaya bisa terlihat jelas makanan yang dibawa adalah oleh-oleh khas Cirebon.
"Kalau kita saraninnya pakai kresek biar lebih gampang, soalnya kebanyakannya bawa motor bisa diikat tapi ada beberapa motor yang mintanya ngga usah dikresekin lagi biar kelihatan gitu dari Cirebonnya," ucap Lina.
Dijelaskannya untuk kerupuk kulit kerbau dan sapi, krupuk mars atau mlarat, serta emping menjadi favorit dan paling dicari para pembeli. Sedangkan sirup Tjampolay dan Trasi, Rempeyek serta emping menjadi produk yang laris terjual. Kerupuk kulit dijual mulai dari harga Rp20.000 sampai Rp43.000, krupuk mars dari harga Rp8.000 sampai Rp12.000 perbungkus.
Lina mengungkapkan, harga belanja barang makanan kini sedang mengalami kenaikan, sehingga pihaknya sebisa mungkin untuk menyesuaikan supaya masih bisa terjangkau. Pada saat libur Lebaran toko oleh-oleh khas Cirebon terus diburu para pembeli, diharapkannya momen itu juga berdampak kepada para UMKM semakin maju.
"Semoga makin maju untuk UMKM biar sama-sama maju juga," ucap Lina mengakhiri.
[Redaktur: Mega Puspita]