WahanaNews Jabar | Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, Yusmada Faizal, mengatakan, banjir yang merendam Cipinang melayu lantaran hujan yang terlalu deras.
"Hujannya terlalu besar, hujannya tercatat 142 mili. Ini termasuk sangat-sangat lebat," kata Yusmada di Makasar, Jakarta Timur, Senin (1/11/2021).
Baca Juga:
NPWP PT.RSU Pemenang Tender Pembangunan Polder Green Garden Jakbar Dipertanyakan
Dia mencontohkan, ketinggian Pos Pantau Sunter Hulu yang pada pukul 12.00 WIB masih berstatus siaga empat atau normal, tapi pada pukul 16.00 WIB ketinggian naik menjadi siaga satu.
Tinggi muka air di Pos Pantau Sunter Hulu pada siaga 1 ini disebut Yusmada bertahan selama tiga jam, dampaknya debit air tidak sepenuhnya tertampung pada kedua waduk.
"Waduk itu kan punya kemampuan untuk menampung, ada efektivitasnya. Tapi kan kelebihan air terlalu banyak dia mengalir ke hilir," ujarnya mengutip wahananews.co.
Baca Juga:
Pemprov DKI Bebaskan 50 Bidang Lahan di Rawajati untuk Normalisasi
Menurutnya, pembuatan sodetan Kali Sunter ke Waduk Tiu dan Waduk Pondok Ranggon sudah cukup efektif untuk mengurangi debit air Kali Sunter agar tidak meluap ke permukiman.
Yusmada juga membantah bila proyek pembuatan Waduk Tiu dan Waduk Pondok Ranggon yang berada di Kecamatan Cipayung belum rampung sehingga daya tampung air minim.
"Enggak, enggak, enggak ada itu. Waduk Tiu sudah diperdalam, kalau Pondok Ranggon itu projeknya sampai tahun depan," tuturnya.
Sebelumnya, pada 9 Februari 2021, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, sempat menyambangi permukiman RW 04 Kelurahan Cipinang Melayu yang setiap tahunnya terdampak banjir Jakarta.
Saat itu, Anies menyatakan, permukiman warga RW 04 bebas banjir berkat upaya penanganan dengan cara pengerukan dan membuat sodetan Kali Sunter ke Waduk Tiu dan Waduk Pondok Ranggon.
"Tempat ini hampir setiap musim hujan selalu terendam. Nah ikhtiar yang kita lakukan adalah dengan melakukan pengerukkan Waduk Rangon dan Waduk Tiu di sisi selatan di Jakarta Timur," kata Anies, Selasa (9/2/2021).
Menurutnya, pengerukan dan pembuatan sodetan di kedua waduk yang bertujuan mengurangi debit air di hulu aliran Kali Sunter berhasil mencegah banjir di permukiman warga Cipinang Melayu.
Dia mencontohkan, pada Senin (8/2/2021) dan Selasa (9/2/2021), saat BMKG menyatakan Jakarta berstatus siaga banjir akibat cuaca ekstrem, permukiman warga RW 04 bebas banjir.
"Dengan cara seperti itu, Alhamdulilah kita dimudahkan untuk bisa mengendalikan volume air di tempat ini. Kawasan RW 04 Cipinang Melayu akhirnya warga bisa merasakan musim penghujan tanpa harus merasakan banjir," ujarnya. (JP)