Jabar.WahanaNews.co | Korban penipuan berkedok arisan bodong datangi Polda Jabar, Jumat (15/4/2022). Didominasi perempuan, mereka melaporkan perempuan berinisial SN.
SN diduga telah melakukan penipuan berkedok arisan, terhadap puluhan korban dengan kerugian mencapai miliaran rupiah.
Baca Juga:
2 Pelaku Sindikat Judi Online Asal Kamboja Diringkus Polda Jabar
Anti Fatma, salah satu mengaku korban mengatakan, modus yang dilakukan SN menjaring korbannya dengan menjual nomor antrean pemenang arisan.
SN, kata dia, mengimingi para korban agar membeli nomor antrean arisan dengan harga yang terbilang murah.
Setelah korban membeli, pelaku justru tak kunjung mengirimkan uang arisan seperti yang dijanjikan. Belakangan dia mengetahui nomor antrean yang dijual ternyata fiktif.
Baca Juga:
Kasus Kematian Vina-Eki Cirebon: Komnas HAM Rekomendasi Polri Evaluasi Polda Jabar-Polres
"Dia menawarkan membeli nomor antrean pemenang. Misalnya, nomor antrean bulan Juli Rp 100 juta. Nah, ditawarkan dibeli Rp 90 juta. Kita tidak tahu membeli yang siapa, yang menawari saja pelaku. Kita beli arisan itu, namun pelaku tidak komit dan tidak melakukan pembayaran," ujar Anti, di Polda Jabar, Jumat (15/4/2022).
Menurutnya, total ada 67 orang yang menjadi korban SN. Puluhan korban itu, kata dia, berasal dari berbagai daerah di Jawa Barat.
"Kemungkinan korban masih bisa bertambah karena belum semuanya melaporkan," katanya.
Genya Angelita, korban lainnya mengaku ikut arisan tersebut lantaran tergiur usai dijanjikan mendapat keuntungan 10-20 persen dari setoran awal arisan. Ia pun percaya terhadap SN lantaran merupakan teman lama.
"Kita ini kenal dia, ada yang tahu dan ada juga yang tidak, ini saya sendiri sudah lima tahun nggak ketemu dan pas tahu ini ada tawaran arisan, karena temen kan pasti bener lah karena pernah ada beberapa kegiatan usaha yang lancar aja," ujar Genya .
Awalnya, Genya menyetorkan uang sekitar Rp 35 juta ke SN. Pada setoran pertama, kata dia, arisan berjalan lancar. Namun, pada Maret 2022, proses pencairan tersendat hingga akhirnya SN menghilang tak ada kabarnya.
"Ini kita kena penipuan di mana ada arisan tapi pas saat jatuh tempo tidak ditransfer, ini awalnya lancar terus sesuai dengan tanggal jatuh tempo, tapi di bulan Maret akhir ini sudah mulai ada bermasalah dan orangnya sekarang kabur," katanya.
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Ibrahim Tompo mengakui adanya laporan tersebut. Menurut dia, laporan sudah diterima dan saat ini tengah dilakukan penyelidikan.
"Korban sementara empat orang. Akan diselidiki dan pendalaman bukti," ujar Ibrahim Tompo.[gab]