JABAR.WAHANANEWS.CO, SUKABUMI — Seorang warga asal Sukabumi, Dudy Syahprialdi mengungkapkan hasil pertemuannya dengan Tim Gubernur Jawa Barat, pertemuan tersebut dimaksudkan untuk aduan terkait kasus bullying yang menimpa anaknya pada tahun 2023.
Saat terjadi perundungan itu, anaknya masih duduk di kelas tiga sekolah dasar di salah satu SD swasta inisial YB, Sukabumi, Jawa Barat.
Baca Juga:
Antisipasi Bullying di Sekolah, Bupati Cianjur Larang Siswa SD dan SMP Bawa Hp
Dalam pertemuan tersebut, Dudy menyampaikan bahwa aduan mereka mendapat tanggapan serius dan humanis dari pihak Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB).
Dirinya menjelaskan, dalam pertemuan tersebut dirinya langsung bertemu tim Gubernur Jawa Barat, yang diwakili oleh Dr. Siska, selaku perwakilan dari DP3AKB, menyampaikan permohonan maaf atas tindakan yang dilakukan oleh pihak-pihak terkait di institusinya.
Pada kesempatan itu pihak dari DP3AKB menegaskan, pihaknya akan mengkaji aduan tersebut secara objektif dan telah menyatakan komitmennya untuk berkoordinasi dengan pihak Polda Jawa Barat, mengingat laporan pengaduan masyarakat (DUMAS) juga telah disampaikan ke Polda dan mendapat surat balasan resmi. Surat tersebut, beserta sanggahannya, telah diserahkan kepada DP3AKB.
Baca Juga:
Dindikpora Temanggung Imbau Guru Awasi Siswa dengan Baik Selama Jam Sekolah
“Secara teknis, DP3AKB akan menindaklanjuti aduan ini melalui tim yang dipimpin oleh Bapak Rafi. Tim ini akan bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk melakukan koordinasi langsung dengan pihak keluarga, baik melalui kunjungan ke Kota Sukabumi, pertemuan di Bandung, maupun melalui Zoom Meeting,” katanya, dikutip Selasa (15/4/2025).
Ia menyebut, pihak dari Dr. Siska juga menyatakan akan mengambil langkah-langkah strategis untuk membantu pemulihan kondisi kesehatan anak yang saat ini mengalami multi injury akibat dugaan penganiayaan.
"Kami mengapresiasi sikap terbuka dan empatik dari DP3AKB. Semoga langkah ini menjadi awal dari penyelesaian yang adil dan pemulihan bagi anak kami," ujar Dudy Syahprialdi.
Dirinya berharap, pasca aduan yang diterima oleh gubernur Jawa Barat maupun DP3AKB agar kedepannya dirinya mendapatkan keadilan.
“Kami selaku pihak keluarga korban ingin diperlakukan adil atas penderitaan yang dialami anak kami, begitu juga para pelaku diberikan sanksi hukum seberat beratnya atas perbuatannya,” harapnya.
“Untuk pihak pihak yang telah membantu atau turut melindungi bahkan menyudutkan kami selaku pihak korban, kami berharap Gubernur Jabar memberikan sanksi seberat beratnya sesuai dengan aturan atau hukum yang berlaku,” tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, seorang warga asal Sukabumi, Dudy Syahprialdi, mengambil langkah berani dengan datang langsung ke Kota Bandung untuk bertemu Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Tujuan kedatangannya adalah untuk menyampaikan laporan dan keluhan terkait kasus perundungan (bullying) yang diketahui terjadi pada tahun 2023 lalu.
Dudy Syahprialdi mengaku bahwa upaya penyelesaian di tingkat lokal belum membuahkan hasil yang memuaskan. Karena itu, ia berharap bisa mendapatkan perhatian langsung dari Gubernur Jawa Barat.
[Redaktur: Mega Puspita]