WahanaNews-Tasikmalaya | Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Tasikmalaya berdasarkan data dari Dinas Kesehatan hingga tanggal 27 Juni 2022 mencapai 1059 orang.
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya dr Asep Hendra Hendriana mengatakan, angka kasus DBD saat ini terus meningkat.
Baca Juga:
Anggota DPRD Kotawaringin Timur Minta Pemerintah Gencarkan Sosialisasi Tentang DBD
Lonjakan kasus DBD menurutnya disebabkan oleh minimnya kesadaran masyarakat menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
Untuk mencegah terjadinya penyebaran penyakit tersebut, ia mengimbau kepada masyarakat untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan melakukan gerakan 3M (menguras, mengubur dan menutup).
"Yang paling penting lagi perlu digalakan gerakan memantau perkembangan jentik nyamuk atau program juru pemantau jentik (Jumantik), karena itu pencegahan yang dominan dengan tidak memerlukan biaya yang besar," ungkapnya, Senin (27/6/22)
Baca Juga:
Dinas Kesehatan Padang Gencarkan Sosialisasi Pemberantasan Sarang Nyamuk dan Antisipasi DBD
Hasil pemantauan di lapangan, lanjut Asep, masih banyak ditemukan jentik, bahkan di dalam rumah seperti di dispenser dan penampang pot bunga.
Ia menyebut Dinas Kesehatan telah membentuk relawan Jumantik yang dikoordinasikan oleh puskesmas dengan memberdayakan masyarakat seperti para kader Posyandu dan pengurus RT/RW.
"Harus ada partisipasi dari masyarakat untuk bisa mencegah penyebaran penyakit ini, saat ini banyak ditemukan jentik di tatakan pot bunga yang sedang marak saat ini, kalau bukan oleh kita? oleh siapa lagi?," tandasnya.