WahanaNews-CIREBON | Terpilihnya Heriyanto menjadi ketua DPC Demokrat Kabupaten Cirebon menuai penolakan dari kader senior partai tersebut di daerah ini.
Seperti halnya, penolakan dari mantan pengurus DPC Demokrat Kabupaten Cirebon angkatan pertama, Erawan yang mengaku miris melihat kondisi partainya sekarang.
Baca Juga:
Kasus Suap Hasbi Hasan, KPK Periksa Petinggi Demokrat
Pasalnya, menurut Erawan, suara para kader sekaligus konstituen lama partainya di daerah ini, sudah tidak dianggap.
Aspirasi mereka ke DPP Demokrat agar DPC Kabupaten Cirebon tidak dipimpin oleh Heriyanto, sebab proses Muscab yang dilakukan menabrak AD/ART partai, sama sekali tidak dianggap.
Hal itu yang membuat mereka geram dan bakal menghancurkan partai mereka sendiri di Pemilu 2024 mendatang. Mereka sudah sepakat memboikot partai Demokrat.
Baca Juga:
Daftar Lengkap 580 Anggota DPR Terpilih 2024-2029 Bakal Ikuti Pelantikan Hari Ini
"Saya sarankan Heriyanto mundur jadi ketua DPC. Demokrat bisa hancur sehancur-hancurnya. Boikot sana-sini, saya sudah banyak komunikasi dengan PAC lama agar bersabar menghadapi kekecewaan ini," kata Erawan, Selasa (2/8/2022).
Kader senior sekaligus mantan Anggota DPRD Kabupaten Cirebon ini menyampaikan, atas kekecewaan itu, mereka bersepakat untuk menghalangi masyarakat yang akan memilih Partai Demokrat di Pemilu 2024 mendatang.
"Group Demokrat Kabupaten Cirebon ramai-ramai akan memboikot dengan alasan AHY tidak lagi respon terhadap konstituen lama. Dan akan kembali terulang seperti nasib partai PAN di Kabupaten Cirebon yang ambles tidak tersisa," ungkapnya.
Nasib PAN yang tidak memiliki kursi di DPRD Kabupaten Cirebon menurutnya, pasti akan dialami Demokrat ke depan.
Kecuali, lanjut Erawan, orang-orang yang ada di Badan Pembina Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (BPOKK) DPP Demokrat diganti. "BPOKK pusat harus dikebumikan terlebih dahulu," katanya.
Ia pun menyoroti terpilihnya Heriyanto yang secara tiba-tiba langsung menjadi Ketua DPC Demokrat Kabupaten Cirebon atas keputusan BPOKK DPP partai ini yang di dalamnya ada AHY.
Sebab, ia menuding, BPOKK tidak menilai sepak terjang seseorang dalam memutuskannya. Padahal, telah menabrak AD/ART partai.
"Sekonyong-konyong bahwa seseorang bisa-bisanya di tunjuk DPP dalam posisi penting. AHY ke mana pola pikirnya? Kalau banyak kader, konstituen, dan simpatisan yang tersakiti, maka pengurus ranting di desa-desa tidak akan bekerja. Karena memang mereka mau menunjukan pemboikotan suara besar-besaran dari Jabar Vlll. Sebab DPP tidak peduli lagi terhadap keadaan di daerah," katanya.
Menurut Erawan, suhu politik di internal Demokrat di Kabupaten Cirebon terus bergejolak. Sebab, Heriyanto saat menjadi Plt Ketua DPC Demokrat telah melakukan pola-pola yang tidak sesuai aturan partai. Yakni kata dia, menonaktifkan para PAC lama tidak menggunakan mekanisme yang ada dan ia anggap salah kaprah.
Sementara itu, Ketua DPC Demokrat Kabupaten Cirebon, Heriyanto, saat dikonfirmasi wartawan melalui pesan selulernya tidak merespon. [tsy]