WahanaNews-GARUT | Banjir yang menerjang Kabupaten Garut terjadi pada Jumat (15/07/2022) malam lalu, mengakibatkan ribuan rumah terdampak, mulai dari rusak ringan, rusak berat hingga ada yang hanyut terbawa arus air sungai yang meluap.
Selain mengakibatkan bangunan rusak, banjir juga mengakibatkan jembatan Copong sempat ditutup karena adanya dampak yang signifikan dari banjir bandang tersebut.
Baca Juga:
Mak Amir-Bang Jiji Kunjungi Dapur Umum Korban Banjir
Selain Jembatan Copong penghubung Jalan Jenderal Sudirman, yang terparah adalah putusnya jembatan penghubung antar desa yang menghubungkan Desa Sukasenang Kecamatan Banyuresmi dan Desa Lengkong Jaya Kecamatan Karangpawitan.
Akibat dari putusnya jembatan tersebut sangat mengganggu aktivitas warga, terutama anak sekolah yang dimana hari ini, hari pernama masuk sekolah, Senin (18/7/2022).
Para siswa nampak terlihat harus menyebrangi sungai menunggu surut, atau memutar ke jalan lain yang lebih jauh.
Baca Juga:
Pemprov Gorontalo Siapkan Dapur Umum Bantu Korban Banjir di Kota dan Kabupaten
Namun, beruntung ada petugas dari TNI, Polri, BPBD, dan FAJI yang menyiapkan perahu karet yang dirasakan sangat membantu masyarakat yang ada disana untuk melintasi Sungai Cimanuk.
Dikatakan Iwan Ridwan Kepala Desa Sukasenang, yang terdampak dari terputusnya jembatan tersebut yakni siswa SD dan TK sebanyak 50 orang, adapun siswa SMP dan SMA kurang lebih 20 orang.
Warga disini sangat membutuhkan keberadaan jembatan ini. Jembatan ini dibangun pada tahun 2020 dan diresmikan oleh Ridwan Kamil Gubernur Jawa Barat.