WahanaNews Jabar-Banten | Muralis, sebutan untuk orang yang berkreasi lewat mural akan mendapat fasilitas sebagai ruang untuk menyalurkan ekspresinya di Kabupaten Karawang.
Hal itu diberikan agar karya para muralis tidak mengotori fasilitas publik hingga harus dihapus petugas karena dianggap mengganggu.
Baca Juga:
Ketua PWI Subulussalam Sebut Peran Pers Pilkada, Mengedukasi Pemulih dan Cegah Berita Hoax
Kasat Intel, Polres Karawang AKP Agustinus Manurung mengungkapkan maraknya mural yang dibuat para seniman, tidak serta merta membuat pihaknya reaktif dan represif. Oleh karenanya, pihaknya melakukan dialog dan pendekatan persuasif dengan memediasi para seniman dengan pemerintah daerah, agar bisa memahami apa yang tengah dirasakan para seniman.
"Jadi mediasi ini adalah bentuk dialog, dengan berbagai pihak, dihadiri oleh Satpol PP, dan perwakilan dinas, untuk mencari pemahaman, juga kesepakatan. Hasilnya kami sepakat untuk memfasilitasi ruang bagi muralis di Karawang untuk bisa berkesenian dan meluapkan ekspresinya, juga jelang HUT ke-388 Karawang, kami akan mencoba memfasilitasi seniman mural untuk bisa terlibat di dalamnya, dengan membuat festival mural," kata Agustinus di sela-sela mediasi dengan perwakilan muralis di Karawang, Kamis (02/09/2021).
Soal penghapusan mural "Urus Rakyatmu Jangan Kau Urus Muralku", dia menyebut merupakan inisiatif pembuatnya sendiri.
Baca Juga:
Pemerintah Aceh Besar Tinjau Persiapan Logistik Pilkada 2024 di Gudang KIP
"Untuk penghapusan sendiri, itu bukan dari petugas polisi dan Satpol PP. Itu oleh senimannya secara inisiatif, karena mungkin sudah viral di media sosial namun tentunya kami sudah bertemu orang yang menggambarnya, lalu secara komunikasi, juga mediasi akhirnya ada kesepakatan bersama hari ini," katanya lagi.
Sementara itu, perwakilan muralis Muhamad Hamidi (37) mengakui memang benar membuat mural "Kapan Tatap Muka Kami Sudah Tidak Mampu Membeli Kuota", dan Mural "Urus Rakyatmu Jangan Kau Urus Muralku" merupakan karya dari rekannya.
"Sebenarnya ada 4 Mural yang 3 itu dibuat oleh saya, dan untuk Mural "Urus Rakyatmu Jangan Kau Urus Muralku" dibuat oleh teman saya, dan memang dihapus oleh pribadi, karena memang telah ada komunikasi sebelumnya, dan membuat resah semuanya, hingga kami pun meminta difasilitasi ruang untuk berkesenian," kata Hamidi atau sering disapa Medi ini.