WahanaNews.co I Jelang peringatan hari perdamaian Aceh atau MoU Helsinki ke-16 pada tanggal 15 Agustus 2021, Forum Kerukunan Anak Bangsa (Forkab) Subulussalam mengajak seluruh elemen masyarakat Subulussalam-Aceh terkhusus eks kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) untuk menjaga perdamaian.
Baca Juga:
Mantan Panglima GAM Didakwa Perkaya Diri Bersama Eks Gubernur Aceh dan Terima Gratifikasi Rp32,4 Miliar
Hal itu dikatakan ketua DPW Forkab Subulussalam, Sabarani Berutu kepada wahananews.co, Minggu (15/8/2021). Dikatakannya nikmat damai yang besok akan diperingati ke-16 tahun merupakan nikmat yang cukup besar dari Allah sehingga semua sudah berjalan dengan kondusif.
"Pedagang bisa menjual dagangannya dengan aman, petani bisa membajak sawahnya dengan nyaman dan para abdi negara lainnya juga dengan mudah menjalankan aktifitasnya. Ini nikmat yang perlu kita jaga selamanya," ujar Sabarani Berutu.
Baca Juga:
Andika Perkasa Sedih Ketika Mengenang Pengalaman Operasi Militer di Aceh
Menurutnya, Forkab yang notabanenya adalah organisasi tempat berkumpulnya para eks kombatan GAM berkomitmen menjaga dan merawat perdamaian di Aceh.
Oleh karena itu, dia menghimbau kepada seluruh masyarakat dan anggota Forkab untuk tidak mudah terprovokasi dengan isu-isu yang justru merusak perdamaian yang ada dan bertentangan dengan aturan yang berlaku di republik ini.
"Tentu ada orang-orang yang ingin mengusik perdamaian ini dengan isu-isu provokasi, dan kita jangan mudah terprovokasi dengan isu-isu yang dapat merusak perdamaian ini," ucapnya lebih lanjut.
Sabarani Berutu juga menambahkan, ada segelintir orang yang ingin mengibarkan bendera bintang bulan yang saat ini belum jelas status hukumnya.
"Saya berharap anggota Forkab tidak boleh ada yang terprovokasi selama status hukumnya belum jelas. Intinya, mari kita isi perdamaian ini dengan kegiatan-kegiatan yang positif dan tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku," pungkasnya. (JP)