Jabar.WahanaNews.co - Kesehatan mental atau dikenal juga dengan mental health adalah kondisi kesehatan yang berkaitan dengan kejiwaan, psikis, dan emosi seseorang. Dengan kata lain, seseorang yang memiliki ketenangan jiwa dalam menjalani hidupnya berarti memiliki kondisi mental yang baik.
Praktisi Kesehatan Indonesia, Dr. Rina Adeline Sumantri mengatakan, ada tiga komponen mental dalam diri manusia diantaranya kognitif, afektif, psikomotor.
Baca Juga:
Sepekan Jelang Pilkada Jawa Barat 2024, Dedi Mulayadi-Erwan Setiawan Ungguli Empat Kandidat
"Ada beberapa hal yang dapat menjaga kesehatan mental kita, yakni menghargai diri sendiri. Menghargai diri sendiri berarti menghargai kesejahteraan dan kebahagiaan Anda secara keseluruhan," tutur Rina Adeline yang juga spesialis kesehatan psikis dan mental, Senin (12/2/2024).
Menurutnya, sebagai individu manusia harus dapat mengelola stres. Karena, kata dia, tidak semua stres itu buruk. Ia menambahkan, ketika seseorang sedang mengalami burn out solusi terbaiknya adalah melakukan kegiatan yang disukai disela-sela aktifitas yang menyebabkan beban pada fikiran.
"Sisihkan dulu beban masalah yang dihadapi, lakukan sejenak aktivitas yang disukai. Lalu kerjakan olahraga seminimalnya 150 menit seminggu," ucapnya.
Baca Juga:
6 Kali Berturut-Turut, Pemkot Bekasi Raih Predikat Kota Informatif Tingkat Jabar 2024
Sebagai manusia, lanjut Dr. Rina, seseorang harus bisa mengelola stres yang dihadapi agar mampu menemukan solusi terbaik.
"Perasaan atau pemikiran stres itu adalah hal yang wajar asal tidak berlebihan. Oleh karenanya kita pun harus senantiasa bersosialisasi. Nah kita juga harus bisa menetapkan tujuan yang realistis dalam hidup ya. Lalu jangan malu berkonsultasi dengan profesional," beber Dr. Rina Adeline.
Menurutnya, seseorang dengan kesehatan mental yang baik akan mampu mengoptimalkan potensi dirinya dalam menghadapi permasalahan hidup, tantangan, hingga menjalin hubungan yang positif dengan orang lain.
Ia menjelaskan, bagian tubuh yang paling penting yang harus diperhatikan adalah perut. Jika perut kosong, kata dia, akan berpengaruh pada sikap dan perilaku seseorang bahkan pemikiran.
Pola tidur pun mempengaruhi kesehatan mental. Menurutnya, biasakan untuk tidur berganti posisi, misal miring ke kiri atau ke kanan. Hal itu, kata dia, membantu menjaga kesehatan saraf vagus yakni aliran dua arah pembuluh darah besar antara otak dan tubuh, yang berfungsi dalam mengatur denyut jantung, paru-paru, lidah, tenggorokan dan saluran pencernaan.
"Tidurnya ya harus dijaga. Ganti-ganti posisi juga baik untuk menjaga saraf vagus kita. Nah, jika orang kondisi mentalnya terganggu dapat berdampak buruk terhadap emosi, suasana hati, dan kemampuan seseorang dalam berpikir," ucapnya.
Dikatakan Dr. Rina, makanan adalah faktor penting dalam menjaga kesehatan fisik dan mental.
"Dari penelitian saya, 90 persen persen masyarakat kekurangan vitamin D. Salah satu sumber vitamin D adalah dari cahaya matahari, makanya biasain berjemur," ujarnya.
"Waktu terbaik untuk berjemur dan mendapatkan vitamin D mulai dari jam 11 siang sampai jam 1 siang," imbuhnya.
Dr. Rina menjelaskan, yang paling baik saat menerima vitamin D dari cahaya matahari adalah bagian tangan dan muka.
"Jadi bagian efektif itu bagian tangan dari jari sampai siku. Kedua adalah muka," pungkasnya.
[Redaktur: Mega Puspita]