WahanaNews-Garut | Direktur Pengkajian Kebijakan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Muhammad Sabri menyampaikan amanat kepada mahasiswa untuk tidak meninggalkan ideologi Pancasila sebagai warisan para pendiri bangsa.
Amanat itu disampaikan Sabri dalam Seminar Kebangsaan “Semangat Api Pemikiran dan Perjuangan Bung Karno” di Hotel Agusta, Senin 27 Juni 2022.
Baca Juga:
Pemprov Sulteng Mulai Latihan Paskibraka untuk HUT RI ke-79 Tahun 2024
Seminar tersebut diikuti oleh mahasiswa, organisasi kemasyarakatan (ormas) dan para kader PDIP.
Sabri mengatakan, Pancasila sebagai dasar negara ini betul-betul bisa dipertahankan sebagai warisan bangsa.
“Pancasila sebagai dasar negara dan khususnya Bung Karno yang bulan ini dirayakan pemikiran beliau adalah ideologi-ideologi seluruh bangsa Indonesia,” ungkapnya.
Baca Juga:
Tokoh Papua Ali Kabiay Mengajak Warga Hindari Provokasi dan Jaga Perdamaian
Menurutnya, setiap warga negara merasa berkepentingan untuk memahami apa sebenarnya yang menjadi inti tradisi yakni Pancasila. Sehingga apapun yang menjadi problematis hari ini, atau program politik, ekonomi, sosial dan sebagainya ketika itu tidak akan mengancam.
Sementara itu menurut Dr. Ir. H. Abdusy Syakur Amin, M.Eng selaku Rektor Universitas Garut yang juga menjadi narasumber, bahwa buku bertajuk Sarinah yang berisi ide dan gagasan Soekarno untuk mendorong lebih banyak partisipasi perempuan dalam pembangunan melalui pemberdayaan perempuan.
"Pembangunan bangsa tidak lepas dari pembangunan perempuan. Masih terdapat hambatan sosial budaya termasuk pendidikan untuk memanfaatkan kapasitas perempuan yang belum optimal," ujarnya.
Anggota DPRD Kabupaten Garut Fraksi PDI Perjuangan, Yuda Puja Turnawan menyambut baik hadirnya Direktur Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) di Garut.
“Barusan paparan tentang Pancasila, tentu ini bagian dari usaha kami internalisasi nilai-nilai Pancasila kepada tokoh-tokoh masyarakat maupun ormas,” katanya.
Yuda mengatakan, Pancasila adalah sebagai jawaban untuk segala permasalahan, masalah radikalisme kemudian konflik antar umat beragama dan yang lainnya.
“Tentunya menjadi penting upaya-upaya ini seperti lewat seminar seperti ini,” ujarnya. [tsy]