WahanaNews-Jabar | Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan meresmikan pembangkit listrik tenaga angin dan surya sebagai sumber energi penyediaan air untuk penghijauan di Hutan Daerah Kiara Payung, Kabupaten Sumedang.
Peresmian ini pun sekaligus bentuk komitmen untuk melindungi seluruh potensi sumber daya alam bagi kelangsungan hidup masyarakat di Jabar dengan target utama berupa penghijauan, perbaikan ekosistem, revitalisasi DAS, dan konservasi untuk resapan air.
Baca Juga:
Bupati SIMALUNGUN Motivasi Korban Penyalahgunaan Narkoba di Yayasan Keris Sakti
Plt Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat Dodit Ardian Pancapana mengatakan hutan daerah Kiarapayung menjadi titik fokusnya dalam penanganan lahan kritis. Pasalnya, bagian dari DAS Citarum dan berkaitan dengan Kawasan Bandung Utara (KBU).
"Kita pilih titik ini karena bagian dari DAS Citarum yang kaitannya dengan KBU. Penanganan lahan kritis itu harus segera dilakukan," ucap Dodit di Hutan Kiara Payung, Kamis (28/7).
Ia menyampaikan, penanaman pohon ini tak hanya dilakukan oleh pemerintah, melainkan melibatkan kerjasama pentahelix.
Baca Juga:
Michael Sitorus, Pelopor ODGJ di Pusat Rehabilitasi Adiksi Toba Sehat
Mulai dari swasta, akademisi, aktivis lingkungan, tim kecamatan dan desa, serta warga setempat.
"Tentu ini menjadi harapan besar kita. Apa yang ditanamkan hari ini bisa disebar luaskan agar semua pihak ikut menanam," ucapnya.
Dodit yang juga sebagai Kepala Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah Setda Jabar ini pun menjelaskan, program penanaman rehabilitasi DAS ini bakal berjalan selama tiga tahun.
"Jadi bukan hanya ditanam saja. Tapi dipelihara juga. Sehingga bisa memberikan manfaat untuk masyarakat," jelasnya.
Untuk targetnya, kata dia, menanggulangi lahan kritis menjadi hijau. Sehingga kritis berkurang, masyarakat terberdayakan.
"Outcomenya masyarakat bahagia. Outputnya tanaman lahan jadi hijau," kata dia.
Selain itu, ia pun menjelaskan, lahan di hutan daerah Kiara Payung ditanami dengan berbagai pohon. Mulai dari bambu, kopi, hingga pohon hutan.
"Ini kan diatas ketinggian 900-1400 sampai kepuncak Manglayang itu. Disini pinggir sungai kecil bambu, agak atas sedikit bisa ditanami kopi, terus bisa ditanami pohon hutan," jelasnya.
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengatakan penanaman rehabilitasi DAS sejalan dengan program Pemda Jabar dalam pembangunan yang berwawasan lingkungan.
"Kami sedang membangun Jabar Ngabret tetapi tetap berwawasan lingkungan. Jangan sampai pembangunan hebat tetapi lingkungan rusat. Maka dari itu kita harus jaga dan rawat," kata Wagub Uu.
Panglima Santri Jabar ini pun mengajak masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan.
Dengan cara tidak membuang sampah sembarangan, tidak menebang hutan, memelihara sumber mata air.
"Tolong tanam pohon dimana saja. Jika tidak sama kita, oleh siapa lagi. Kalau tidak sekarang, kapan lagi. Jawa Barat sudah jelas polusinya meningkat," tegasnya.
Terakhir, ia pun meminta kepada pihak swasta untuk ikut berkontribusi dalam menjaga lingkungan di Jabar karena anggaran dari APBD Jabar yang terbatas.
"Peduli para swasta terhadap lingkungan hidup mohon ditingkatkan. Karena memang kalau mengandalkan anggaran kami terbatas. Masih banyak yang dibutuhkan untuk pembangunan selain masalah lingkungan. Tapi kalau dibantu oleh swasta akan membanggakan," katanya.
"Saya minta masyarakat yang investasi, dan menanamkan uangnya di Jabar dan mendapatkan penghasilan di Jabar tolong peduli terhadap lingkungan di Jabar," pintanya sembari mengakhiri wawancara.
Direktur Jenderal Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan (PDASRH), Dyah Murtiningsih, mengapresiasi langkah Pemprov Jabar dalam menggalakan penanaman pohon dan rehabilitasi dilahan kritis.
"Saya kira ini menjadi hal yang positif dan diharapkan bahwa kegiatan rehabilitasi lingkungan menjadi tanggungjawab bersama. Tidak hanya dari pemerintah, tetapi melibatkan semua unsur masyarakat, pemda, swasta dan seluruh pihak yang berkontribusi untuk melakukan kegiatan pemulihan ini," katanya.
Ia mengatakan, Pemda Jabar saat ini tengah menggagas pembangunan.
Sehingga dirinya menitipkan untuk tetap memperhatikan lingkungan agar tetap terjaga.
"Pembangunan tetap berjalan dan lingkungan tetap terjaga. Sehingga kelestarian terhadap lingkungan menjadi penyeimbang kegiatan pembangunan di Jabar," katanya.[zbr]