JABAR.WAHANANEWS.CO — Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menegaskan bahwa program barak militer untuk remaja bermasalah ini bertujuan membentuk karakter disiplin, mandiri, serta mengembalikan jati diri remaja sebagai generasi penerus bangsa.
Menurut Dedi Mulyadi, maraknya perilaku brutal hingga tindak kriminal di kalangan remaja menjadi tanggung jawab bersama antara orang tua dan negara.
Baca Juga:
Jelang Idul Adha, DKP3 Majalengka Pantau dan Pastikan Hewan Ternak Sehat
"Kita tidak boleh kehilangan satu generasi yang seharusnya memiliki sifat luhur sebagai manusia Indonesia," ujarnya, dikutip Kamis (1/5/2025).
Program barak militer ini, kata dia, akan mengedepankan pendekatan pendidikan berbasis kedisiplinan, bukan militerisasi perang.
Kegiatan dalam program ini meliputi olahraga, kesenian, pengembangan minat dan bakat, serta pembiasaan pola hidup sehat, mulai dari keteraturan makan, minum, hingga menjauhkan peserta dari rokok dan obat-obatan terlarang.
Baca Juga:
Pemkab Kuningan Terima Bantuan Rp3 Miliar untuk Petani dari Kementan
KDM menekankan keikutsertaan anak-anak dalam program ini harus mendapat persetujuan orang tua, mengingat mereka masih berada di bawah perwalian.
Selain itu, peserta tetap mempertahankan statusnya sebagai siswa di sekolah asal dan mengikuti kegiatan belajar-mengajar di lokasi barak militer
"Ini adalah bentuk ikhtiar kita bersama untuk menyelamatkan anak-anak dari ancaman pergaulan bebas, penggunaan gawai yang tidak sehat, serta kekurangan gizi akibat pola makan yang tidak teratur," lanjutnya.
Pemdaprov Jabar berharap, melalui program ini, generasi muda dapat tumbuh menjadi pribadi yang kokoh, kuat, dan hebat, serta siap menghadapi tantangan masa depan.
[Redaktur: Mega Puspita]