JABAR.WAHANANEWS.CO — Permasalahan proyek pembangunan Eiger Camp di Perkebunan Teh Sukawana, Desa Karyawangi, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat (KBB) terletak pada site plan.
Maka dari itu, Pemerintahan Daerah (Pemda) KBB mengimbau investor untuk memperbaiki site plan agar selaras dengan lingkungan sekitar.
Baca Juga:
Keren! Perhutani Divre Jabar Banten Gelar Pertikawan Nasional II DI Sub Camp Cengkrong
Adapun proyek yang bermasalah saat ini yakni, proyek bangunan Panggung Budaya dan Deck View Eiger Camp yang tidak ada dalam Site Plan.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) KBB, Tony Prihantoro menuturkan, perizinan proyek Eiger Camp yang ditempuh sejak Tahun 2021 lalu, relatif sudah lengkap.
"Tentunya dari PUTR KBB akan mengajukan, meninjau serta menghitung ulang dan sesuai dengan harapan atau tidak," ucap Tony saat ditemui di lokasi proyek Eiger Camp, dikutip Minggu (13/4/2025).
Baca Juga:
Penemuan Kerangka Ibu & Anak di Bandung Barat, Polisi Ungkap Jejak Pembelian Sianida
Adanya imbauan untuk merevisi site plan, dia memaparkan, berdasarkan hasil survei lapangan yang dilakukan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) KBB ke lokasi proyek Eiger Camp.
"Intinya bangunan harus sesuai, jika bangunan itu nanti tidak sesuai site plan artinya harus direvisi juga," ujarnya.
Disinggung masalah Perda KBU, dia menjelaskan, pihaknya tidak berkewenangan dalam Perda KBU maupun izin KBU. Sebab, investor mengajukan permohonan melalui sistem Online Single Submission (OSS).
"Jadi di OSS itu terbitnya otomatis by system dan kebetulan sudah sesuai dengan Perda KBU," ungkapnya.
Direktur EIGER Adventure, Imanuel Wirajaya menyampaikan, ketidaksesuaian site plan saat ini dikarenakan ingin melindungi tanaman teh yang masih produktif. Kendati demikian, pihaknya akan mematuhi seluruh rekomendasi pemerintah terkait revisi site plan Eiger Camp.
"Perubahan layout diarahkan ke area atas karena area bawah lebih diprioritaskan untuk lahan kebun teh produktif, yang kita kelola dan masih panen pucuk teh. Untuk perubahan site plan sebenarnya sudah kita tempuh tapi masih tahap proses," bebernya.
[Redaktur: Mega Puspita]