JABAR.WAHANANEWS.CO — Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengaku sudah melakukan komunikasi dengan Bupati Indramayu, Lucky Hakim. Dalam komunikasi tersebut, dirinya meminta penjelasan soal libur ke Jepang tanpa izin.
Menurutnya, keberangkatan yang bersamaan pergi ke Jepang untuk memenuhi janji kepada anak-anak. Akan tetapi dirinya menekankan pada, Lucky Hakim saat ini posisi saat ini sebagai pejabat publik. Sehingga walaupun ingin memenuhi janji kepada anak, tapi bagi seorang pejabat negara terikat oleh peraturan negara.
Baca Juga:
Kena Senggol Gubernur Jabar, Lucky Hakim Diminta Benahi Indramayu Agar Sebagus Jepang
“Dia meminta maaf karena dia pergi ke Jepang untuk memenuhi janji terhadap anak-anaknya. Tapi saya tegaskan ke pak Lucky memang hari ini kita pejabat negara,” katanya Dedi Mulyadi di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (8/4/2025).
“Jadi karena pejabat negara terikat oleh peraturan negara, walaupun itu keinginan anak-anak, hak kita untuk memberikan kebahagiaan bagi anak anak kita. Tapi kan bahagia tidak mesti di Jepang, kalau saran saya anak pejabat itu bahagianya harus di kabupaten, harus di kotanya, rekreasinya itu harus ada di kotanya,” sambungnya.
Tak hanya itu, dirinya menyebut, Lucky Hakim akan segera dipanggil oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk dimintai keterangan terkait liburan ke Jepang.
Baca Juga:
Lucky Hakim Dipanggil Kemendagri, Dinilai Melanggar UU Nomor 23 Tahun 2014
Sebab, lanjutnya, hal tersebut menjadi kewenangan Kementerian Dalam Negeri dalam penegakan peraturan itu sendiri. Sehingga, nanti kesimpulan putusan ada di Kemendagri.
“Nanti akan diperiksa oleh Irjen karena kewenangannya adalah kewenangan Kementerian Dalam Negeri dalam penegakan peraturan itu. Jadi nanti kita tunggu saja pemeriksaan Irjen kesimpulannya seperti apa,” ucapnya.
Dedi Mulyadi menyebut, kemungkinan Lucky Hakim akan mendapatkan hukuman. Dimana hukum yang paling berat adalah non aktif sebagai Bupati Indramayu selama tiga bulan. Hal itu apabila Lucky Hakim terbukti melanggar aturan.