WahanaNews - Jabar | Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budi daya (BLUPPB) Kabupaten Karawang, Jawa Barat (Jabar) membangun 20 kolam dalam pengembangan model klaster budi daya ikan nila.
"Lahan yang digunakan untuk model klaster budi daya ikan nila ini seluas 16 hektare," kata Kepala BLUPPB Karawang M Tahang, di Karawang, dikutip Minggu (9/7/2023).
Baca Juga:
Serangan Brutal KKB di Papua: Satu Polisi Tewas, Warga Terluka
Ia menjelaskan, di atas lahan seluas 16 hektare di kawasan BLUPPB tersebut, kini tengah dikembangkan untuk pembangunan 20 kolam ikan. Terdiri atas 10 petak yang berukuran 2.000 meter persegi dan 10 petak lainnya berukuran 4.000 meter persegi.
Ia menyebutkan, dengan padat tebar 25 ekor per meter persegi dengan rata-rata berat 50 gram per ekor dan ukuran panen rata-rata mencapai 700 gram, ditargetkan akan menghasilkan total produksi 672 ton atau produktivitas 42 ton per hektare per siklus dengan masa pemeliharaan selama 150-180 hari.
"Nah, jika harga rata-rata ikan nila salin Rp 30 ribu per kilogram, maka perolehan dapat dicapai sekitar Rp20 miliar,” katanya lagi.
Baca Juga:
Penukaran Utang dengan Konservasi, KKP Optimalkan Terumbu Karang di Wilayah Timur
Ikan nila, kata dia, dipilih karena jenis ikan ini memiliki keunggulan pertumbuhan yang lebih cepat, sehingga dapat dipanen lebih cepat dan memiliki daya tahan yang tinggi terhadap penyakit.
“Menurut saya budi daya ikan nila salin sangat prospek untuk dikembangkan, mengingat jenis ikan ini lebih mudah dipelihara dan harga jual yang relatif lebih baik,” kata Tahang.
Saat ini, pihaknya pun terus berupaya menggenjot produksi benih ikan nila jenis unggul yang telah melewati penyesuaian secara bertahap selama masa pertumbuhannya, sehingga dapat hidup di air payau.