Jabar.WahanaNews.co | Pemerintah Jawa Barat mengerahkan 1,4 juta kader Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) untuk mendampingi keluarga agar terhindar dari stunting.
Menurut Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Barat Atalia Praratya pendampingan itu berupa peningkatan pola asuh, pola makan, dan sanitasi di setiap keluarga.
Baca Juga:
3 Parpol Dekati Atalia Praratya, Untuk Pilwalkot Bandung?
"Jawa Barat terus berkomitmen menurunkan angka prevalensi stunting atau tengkes," ujar Atalia ditulis Bandung, Minggu, (13/3/2022).
Komitmen itu dibutuhkan kata Atalia, agar target Jabar zero stunting pada 2023 dapat diraih dengan baik.
Atalia menyebutkan pendampingan keluarga tersebut dilakukan bersama lintas instansi lainnya yaitu Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan bidan desa telah membentuk tim bersama.
Baca Juga:
Upaya Tekan Inflasi, Pemprov Jabar Gelar Festival Keanekaragaman Makanan Bahan Baku Lokal
"Tim ini anggotanya mencapai 37 ribu orang ini mampu menjangkau sasaran keluarga lebih dekat," kata Atalia.
Selain itu, 52 ribu posyandu juga dilibatkan menjadi garda terdepan penurunan stunting. Salah satu upaya yang sudah dilakukan ucap Atalia, yaitu menambah meja pelayanan posyandu yang tadinya lima menjadi enam buah.
"Meja keenam dikhususkan menangani permasalahan spesifik salah satunya stunting. Penambahan meja di posyandu yang khusus menangani permasalahan stunting," tutur Atalia.