WahanaNews Jabar | Pandemi Covid-19 di Indonesia sudah mulai terkendali, beberapa sektor yang mengundang banyak orang pun perlahan mulai dibuka. Bali salah satunya. Upacara Ngaben yang dilakukan di area Pantai Matahari Terbit, Sanur, pada Jumat (8/10) dihelat dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Terkendalinya situasi pandemi memberikan peluang baru bagi 'Pulau Seribu Pura' itu untuk bangkit dengan masterpiece nya di bidang pariwisata. Upacara Ngaben menjadi salah satu tujuan yang banyak dicari oleh wisatawan, dan kini digelar dengan protokol kesehatan yang ketat.
Baca Juga:
Basuki: Penundaan Kenaikan Tarif Tol Akibat Pandemi, Tak Selalu Salah Pemerintah
Pemuka Agama sekaligus Satgas Covid-19 wilayah Sanur, Mangku Praja mengatakan proses upacara Ngaben selama pandemi Covid-19 sudah mengikuti aturan dari pemerintah.
Sebelumnya, Pengabenan terhenti selama satu tahun lebih, kemudian diganti dengan kremasi terbatas di krematorium untuk menghindari keramaian.
"Ini untuk upacara ngaben di Sanur ini sudah dirancang satu tahun yang lalu, tapi karena pandemi berlanjut terus maka acara ini sampai tertunda dua kali," kata Mangku Praja di lokasi Ngaben, Sanur, Jumat (8/10).
Baca Juga:
Sri Mulyani Sampaikan Perkembangan Perekonomian Indonesia 10 Tahun Terakhir
Rencana pokok upacara Ngaben tersebut sebenernya tanggal 15 Agustus tapi karena pandemi berlanjut maka upacar ditunda hingga tanggal 6 Oktober.
"Di dalam melaksanakan upacara di Sanur ini protokol kesehatan di Sanur sangat ketat sekali. Di tempat upacara baru masuk itu harus ada tempat cuci tangan, kedua ada hand sanitizer, ketiga setelah memuncaknya pandemi warga itu wajib mengikuti vaksinasi, kalau yang belum mengikuti vaksin tidak boleh masuk ke tempat acara," tutur Mangku Praja.
Untuk memeriksa status vaksinasi pengunjung, panitia upacara mengharuskan mereka melakukan scan QR Code PeduliLindungi di pintu masuk.