WahanaNews Jabar | Otoritas Ilmu Kesehatan (HSA) Singapura menerima sekitar 90 laporan dugaan efek samping yang muncul usai disuntik vaksin Sinovac-CoronaVac. Dari 90 laporan tersebut, lima di antaranya melaporkan 'efek samping serius'.
Melansir detikcom, ada beberapa efek samping serius yang dilaporkan pasca menerima vaksin Sinovac. Efek samping serius itu terdiri dari reaksi alergi serius, vertigo, telinga berdenging, anafilaksis, hingga Bell's Palsy.
Baca Juga:
Korupsi APD Covid Negara Rugi Rp24 Miliar, Eks Kadinkes Sumut Divonis 10 Tahun Bui
Bell's Palsy merupakan kondisi kelumpuhan mendadak yang terjadi pada otot-otot wajah. Pada kebanyakan kasus, kondisi ini hanya bersifat sementara dan bisa membaik secara signifikan dalam waktu berminggu-minggu.
Penyebab Bell's Palsy masih belum diketahui pasti. Namun, kondisi ini diyakini terjadi karena adanya pembengkakan dan peradangan saraf yang mengontrol otot-otot di salah satu sisi wajah. Tetapi, ini juga bisa terjadi karena infeksi virus.
Efek samping serius lainnya yang dilaporkan adalah anafilaksis, yaitu reaksi alergi yang jarang terjadi dan berpotensi bisa mengancam jiwa. Kasus ini juga bisa terjadi usai divaksinasi.
Baca Juga:
Kasus Korupsi APD Covid-19: Mantan Kadinkes Sumut Dituntut 20 Tahun Penjara
HSA mengatakan suatu efek samping dikategorikan sebagai efek samping serius jika bisa menyebabkan seseorang dirawat inap. Selain itu, efek samping tersebut bisa menyebabkan kecacatan, hingga berisiko kematian.
"Secara keseluruhan, efek samping yang serius akibat vaksin Sinovac ini akan terus diamati usai divaksinasi," kata HSA. (JP)