WahanaNews Jabar-Banten | Model seksi OnlyFans, Megan Barton-Hanson, mengecam keputusan OnlyFans untuk melarang konten seksual dan menyebut langkah tersebut sebagai tindakan yang tidak adil.
Baca Juga:
Usai Diperiksa Polisi Pemain Film Dewasa Lokal Virly Virginia dan Meli 3GP Ngaku Dijebak
Sebelumnya, pada pekan lalu situs berbagi konten, OnlyFans telah melarang konten berbau seksual dan pornografi. Padahal, selama ini situs itu besar karena berisi konten mesum yang dibagikan secara berbayar.
Larangan ini akan berlaku mulai bulan Oktober mendatang. Meski melarang konten seksual, pengguna akan tetap diizinkan untuk memposting konten sensual selama mematuhi pembaruan dalam Kebijakan Penggunaan yang Dapat Diterima.
Baca Juga:
Pemilik Murka Rumahnya Digunakan untuk Syuting Film Porno
Melansir dari Unilad, Senin (24/8/2021), dengan kebijakan yang baru dikeluarkan ini, sejumlah model atau pekerja seks yang menjajakan konten seksual berbayarnya di platform OnlyFans pun merasa keberatan, termasuk Barton-Hanson.
Berdasarkan laporan dari Mirror diketahui bahwa Barton-Hanson diperkirakan telah menghasilkan sebanyak £ 800.000 per bulan atau sekitar Rp 15,7 miliar (dengan kurs Rp 19.715/Poundsterling Inggris) dengan memposting gambar dan video yang menarik.
Barton-Hanson menyampaikan kekecewaannya kepada OnlyFans lantaran sejak diluncurkannya platform tersebut telah menjadi platform yang didominasi oleh konten seksual eksplisit, menarik pekerja seks dan pembuat konten eksplisit ke situsnya.
Namun, untuk menarik investasi, OnlyFans semudah itu membuang konten dari para pekerja seks yang membesarkan perusahaannya ini.
"Dulu itu adalah mercusuar harapan di mata saya dan saya pikir stigma seputar pekerjaan seks akan berkurang tetapi sekarang rasanya kita kembali ke titik awal. Pekerja seks selalu diperlakukan tidak adil dan ini adalah contoh lain dari itu," kata Barton-Hanson sebagaimana dikutip dari unilad.
Selain itu Barton-Hanson juga mengungkapkan keprihatinan atas dampak dari keputusan tersebut terhadap komunitas pekerja seks, terutama selama masa pandemi ini.
Dia menilai bahwa selama pandemi virus corona, ketika banyak orang diharuskan untuk tetap tinggal di rumah selama lockdown, banyak pekerja seks beralih ke situs tersebut untuk menghasilkan uang tanpa harus menanggung risiko bekerja sendiri.
"OnlyFans telah menjadi cara yang sangat aman bagi orang-orang untuk menjual gambar mereka dan mendapatkan uang dari rumah. Selama pandemi, ini telah menjadi penyelamat bagi banyak orang," jelasnya.
Selain Barton-Hanson, banyak pembuat konten OnlyFans lainnya telah mengkritik situs tersebut atas kebijakan barunya tersebut. Mereka menuduh OnlyFans telah mengabaikan mereka meskipun mereka merupakan mayoritas basis pengguna yang bertanggung jawab atas pertumbuhan platform tersebut. (JP)