WahanaNews Jabar-Banten | Hutan bakau memiliki fungsi yang sangat vital bagi kehidupan manusia dan biota laut. Bagi yang belum tahu, bakau mungkin tampak seperti saudara dekat dengan hutan hujan pedalaman, hanya saja ia terletak di pesisir pantai.
Baca Juga:
Potensi Pendapatan Negara dari Ekspor Pasir Laut Capai Rp2,5 Triliun: Analisis Awal dan Tantangan Regulasi
Jika kita bertanya apakah manfaat hutan bakau, maka kita perlu menggaris bawahi bahwa bakau merupakan ekosistem yang memiliki banyak sekali peranan, seperti menyediakan tempat berkembang biak ikan, penyimpanan karbon, hingga perlindungan dari banjir pasang.
Seperti terumbu karang, hutan bakau adalah ekosistem yang sangat produktif yang menyediakan banyak barang dan jasa baik bagi kehidupan laut maupun manusia.
Baca Juga:
Pakar Ungkap Gegera Sampah Plastik Cemari Laut RI, Negara Rugi Rp225 Triliun per Tahun
Menurut laporan dari World Wild Foundation, keuntungan dari hutan bakau tersebut secara konservatif diperkirakan bernilai US$ 186 juta setiap tahun.
Namun sayangnya, seperti halnya hutan-hutan di pedalaman yang kian dibabat habis, hutan bakau juga sama-sama sedang terancam. Lebih dari sepertiga hutan bakau di dunia dilaporkan telah hilang.
Berikut manfaat hutan bakau untuk lingkungan yang wajib kita tahu:
1. Manfaat Hutan Bakau Sebagai Pelindung Pantai Alami
Manfaat hutan bakau yang paling banyak kita ketahui adalah melindungi kelestarian pantai secara alami.
Sistem akar yang kokoh dari pohon bakau membantu membentuk penghalang alami terhadap gelombang badai dan banjir yang hebat.
Sedimen sungai dan tanah terjebak oleh akarnya, yang melindungi daerah garis pantai dan memperlambat erosi. Proses penyaringan ini juga mencegah sedimen berbahaya mencapai terumbu karang. Pada 2017, Konferensi Kelautan PBB, diperkirakan bahwa hampir 2,4 miliar orang tinggal dalam jarak 100 km dari pantai.
Hutan bakau ini mampu memberikan perlindungan yang berharga bagi masyarakat yang menghadapi risiko kenaikan permukaan laut dan peristiwa cuaca buruk yang disebabkan oleh perubahan iklim.
2. Hutan Bakau adalah Penyerap Karbon
Manfaat hutan bakau dapat membantu memerangi pemanasan global dengan menghilangkan karbon dioksida dari atmosfer, yang sebagian besar disimpan di dalam tumbuhan.
Jika akar, cabang, dan daun pohon bakau mati, maka biasanya ia akan tertutup oleh tanah dan kemudian terendam di bawah air pasang. Alhasil, ini akan memperlambat pemecahan bahan dan meningkatkan penyimpanan karbon.
Mengutip artikel dari Science Daily, beberapa penelitian menunjukkan bahwa hutan bakau pesisir mengungguli sebagian besar hutan lain dalam hal kapasitasnya menyimpan karbon.
Pemeriksaan terhadap 25 hutan bakau di seluruh wilayah Indo-Pasifik menemukan bahwa per hektar, mereka mampu menyimpan karbon hingga empat kali lebih banyak dari pada hutan hujan tropis lainnya.
3. Hutan Bakau Menyediakan Mata Pencaharian
Banyak orang yang tinggal di dalam dan sekitar hutan bakau bergantung pada hutan untuk mata pencaharian mereka.
Pepohonan merupakan sumber kayu yang andal untuk konstruksi dan bahan bakar, yang dihargai karena ketahanannya yang kuat terhadap pembusukan dan serangga.
Namun, di beberapa daerah, kayunya telah dipanen secara komersial untuk industri pulp, serpihan kayu dan arang, sehingga menimbulkan kekhawatiran tentang keberlanjutannya.
Padahal sebelum dimanfaatkan oleh manusia untuk kebutuhan industri, ekstrak tumbuhan dikumpulkan oleh penduduk setempat untuk pengobatan. Daun pohon bakau juga sering digunakan untuk pakan ternak.
Perairan hutan memberi para nelayan lokal pasokan ikan, kepiting, dan kerang yang melimpah untuk dijual sebagai penghasilan. Ini karena hutan bakau adalah tempat tinggal dari biota laut tersebut.
Saat manusia terus menghancurkan ekosistem hutan bakau di pesisir, maka mereka juga telah menghancurkan kehidupan dan mata pencaharian masyarakat sekitarnya.
4. Hutan Bakau Mendorong Ekowisata
Ekowisata adalah pariwisata yang fokus dalam merawat lingkungan sekitar, sambil berusaha meningkatkan taraf hidup masyarakat lokal.
Dengan melestarikan kawasan hutan bakau, ini berarti manusia telah memberikan stimulus untuk pariwisata yang berkelanjutan. Alhasil, ini bisa memberikan pendapatan bagi penduduk lokal.
Selain itu, karena seringkali terletak di dekat terumbu karang dan pantai berpasir, hutan bakau juga menyediakan lingkungan yang kaya untuk kegiatan seperti olahraga memancing, kayak, dan kegiatan mengamati burung atau satwa lainnya.
Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga keseimbangan antara jumlah pengunjung dan melindungi ekosistem hutan yang rapuh.
Jika dilaksanakan pada tingkat yang berkelanjutan, eko wisata dapat memberikan dorongan yang tepat untuk melindungi hutan bakau, alih-alih menebangnya untuk pengembangan pariwisata massal yang tidak memerhatikan kelestarian lingkungan.
5. Mereka Kaya Akan Keanekaragaman Hayati
Aktivitas manusia telah menyebabkan hilangnya keanekaragaman hayati yang sangat besar di ekosistem darat dan laut di seluruh dunia ini. Sehingga membahayakan banyak spesies tumbuhan dan hewan yang tinggal di hutan bakau.
Dengan menyaring perairan pesisir, bakau membentuk tempat berkembang biak yang kaya nutrisi bagi banyak spesies yang tumbuh subur di atas dan di bawah garis air.
Berbagai macam satwa liar hidup atau berkembang biak di ekosistem bakau, termasuk banyak spesies ikan, kepiting dan udang, moluska, penyu dan mamalia lain.
Pepohonan juga merupakan rumah bagi berbagai burung yang bersarang, berkembang biak, dan bermigrasi.
Saat hutan bakau ditebangi, habitat berharga ini akan hilang, sehingga akan mengancam kelangsungan hidup berbagai spesies.
Namun, itu bukan keseluruhan cerita. Hutan bakau juga merupakan sumber potensial bahan biologis yang belum ditemukan yang dapat bermanfaat bagi umat manusia, seperti senyawa antibakteri dan gen tahan hama.
Jika hutan bakau hilang akibat pembukaan kawasan pesisir, maka mereka juga akan hilang.Pembukaan lahan di kawasan bakau dan hutan lain seperti Amazon berdampak besar pada spesies yang berbeda.
6. Manfaat Hutan Bakau untuk Menjaga Kualitas Air
Hutan bakau juga sangat penting untuk menjaga kualitas air. Dengan jaringan akar yang padat dan vegetasi di sekitarnya, mereka menyaring dan menjebak sedimen, logam berat, dan polutan lainnya.
Kemampuan untuk menahan sedimen yang mengalir dari hulu mencegah kontaminasi saluran air hilir dan melindungi habitat sensitif seperti terumbu karang dan padang lamun di bawahnya.
7. Hutan Bakau Membantu Mencegah Pemutihan Terumbu Karang
Salah satu efek perubahan iklim yang paling merusak adalah pemutihan karang. Pemutihan di Great Barrier Reef Australia misalnya, telah menjadi berita utama beberapa waktu belakangan ini.
Namun faktanya, tren ini terjadi di semua samudra di dunia, dan para ilmuwan memproyeksikan bahwa hal itu kemungkinan akan memburuk karena lautan menyerap lebih banyak karbon.
Karena terumbu karang adalah fondasi kehidupan laut, kemungkinan kematiannya adalah bencana bagi kehidupan bawah laut.
Meskipun orang biasanya mengklasifikasikan terumbu dan hutan pantai sebagai ekosistem yang berbeda, namun alam tidak mengenal batas ini.
Padahal, karang muda tumbuh di antara akar bakau, dan hutan bakau yang sehat bisa menjadi tempat berlindung bagi spesies karang yang terancam punah akibat pemutihan karang.
Selain itu, hutan bakau bahkan dapat berperan dalam mengurangi pengasaman laut, yang pada gilirannya membantu mencegah pemutihan karang.
Ingat, setelah hutan bakau hilang, tanah akan terkikis dan pasang surut serta arus membentuk kembali garis pantai sehingga membuat bakau sulit atau tidak mungkin tumbuh kembali di habitat sebelumnya.
Oleh karena itu, sudah menjadi tugas bersama untuk menjaga kelestarian hutan bakau di seluruh dunia. Itulah manfaat hutan bakau yang sangat penting untuk kelangsungan kehidupan manusia. (JP)