WahanaNews Jabar | Wabah virus Corona dan kebijakan pemerintah melakukan pengawasan serta pengendalian mobilisasi masyarakat telah memukul roda usaha sektor informal. Kalangan yang terkena dampak buruk secara ekonomi akibat wabah tersebut adalah para pedagang kuliner.
Seperti halnya yang dirasakan oleh Umiyati, pemilik "Warung Cobra Michelle" yang sehari harinya menjual kuliner daging ular di Mangga Besar, Jakarta Barat ini harus meradang, sebab pelanggan-pelanggan yang suka makan daging ular berkurang drastis.
Baca Juga:
Untuk Bebaskan Pedemo, Polres Jakbar Bantah Minta Tebusan Rp3 Juta
Menurut pengakuan Umiyati, sebelum pandemi dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) warung miliknya lumayan rame dikunjungi konsumen dari berbagai kalangan. Sebab selain dari rasanya yang lumayan enak, darahnya dapat diminum untuk obat berbagai penyakit kulit.
"Aturan PPKM sekarang membuat konsumen jarang datang. Selain waktu yang dipersingkat juga dilakukan pembatasan orang untuk berkumpul, dampaknya omzet kita menurun drastis," ucap Umiyati kepada WahanaNews, Jumat (17/9/2021).
Lebih lanjut Umiyati mengatakan sebelum pandemi Covid-19 melanda, warung miliknya dapat menjual 5 hingga 10 ekor ular setiap harinya.
Baca Juga:
Kasus Uang Palsu Jakbar: BI Rilis Hasil Penelitian Barang Bukti Rp 22 Miliar
Untuk harga ular per ekornya, Umiyati mengatakan bervariasi. "Tidak semuanya sama, untuk ular ukuran biasa harganya Rp120 ribu, untuk ular ukuran besar Rp150 ribu, dan ular king cobra Rp350ribu kita jual per kilonya," terangnya.
Umiyati berharap situasi ini cepat kembali pulih. Sebab dirinya khawatir jika keadaannya seperti ini terus bisa berdampak buruk terhadap kondisi ekonomi keluarganya. (JP)