WahanaNews Jabar-Banten | Sebuah studi terbaru mengungkap pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit, bahkan mereka yang bergejala ringan, ternyata cenderung mengalami kerusakan ginjal. Bahkan, ada yang sampai memasuki penyakit ginjal stadium akhir atau end-stage kidney disease (ESKD).
Secara khusus, saat orang mengalami infeksi pernapasan akibat Covid-19, biasa virusnya juga menyerang organ vital lain di tubuh, berikut fungsinya. Tim peneliti di Veterans Affairs St. Louis Health Care System dan Washington University, Amerika Serikat (AS) menganalisis data kesehatan untuk mengukur risiko disfungsi ginjal dan penyakit ginjal, salah satu penyebab utama kematian di Negeri Paman Sam.
Baca Juga:
Rekomendasi Jenis Buah untuk Kesehatan Ginjal
Karena penyakit ginjal cenderung tidak menunjukkan gejala, National Kidney Foundation memperkirakan bahwa 90 persen dari 37 juta orang Amerika yang mengidapnya tidak menyadari kondisinya. Sanjeev Gulati, dokter yang juga menjadi ahli nefrologi dan transplantasi ginjal di Rumah Sakit Fortis, India mengatakan bahwa penyakit ginjal dapat terjadi tanpa gejala, namun secara bersamaan 80 persen dari seluruh fungsi organ ini sudah hilang.
Menurut penelitian, Covid-19 dikaitkan dengan peningkatan risiko gejala sisa pascainfeksi akut yang melibatkan sistem organ paru dan ekstraparu, atau dikenal sebagai long Covid. Namun, penilaian rinci hasil ginjal dalam pasien yang mengalami masalah ini belum tersedia, menyebutkan studi yang dilakukan dari 1 Maret 2020 hingga 15 Maret 2021 terhadap 1.726.683 orang, termasuk di antaranya 89.216 penyintas.
“Orang-orang yang dirawat di rumah sakit karena Covid-19 atau membutuhkan perawatan di unit intensif berada pada risiko tertinggi,” ujar penulis senior studi, Ziyad Al-Aly, dalam siaran pers Universitas Washington, dilansir India Today, Rabu (08/09/2021).
Baca Juga:
Caleg Bondowoso yang Ingin Jual Ginjal untuk Kampanye Cuma Raih 43 Suara
Akan tetapi, Al-Aly mengatakan bahwa risikonya tidak nol bagi pasien Covid-19 yang memiliki kasus yang lebih ringan. Faktanya, risiko ini signifikan dan perlu diingat bahwa belum diketahui mengenai implikasi kesehatan secara menyeluruh.
Para ahli menyebut, pengidap long Covid dapat mengalami sejumlah masalah ginjal, namun tidak selalu menunjukkan gejala signifikan. Karena itu, mereka diminta untuk mewaspadai tanda-tanda seperti jarang buang air kecil, pembengkakan di pergelangan kaki, kaki, dan sekitar mata, kelelahan, sesak napas, perasaan bingung, mual, kejang, tekanan atau nyeri dada.
Abhishek Subhash, konsultan penyakit dalam di RS Bhatia, India mengatakan, tingginya kadar protein dalam urine dan kerja darah yang tidak normal menjadi tanda-tanda yang perlu diwaspadai. Virus corona jenis baru dapat menginfeksi sel-sel ginjal yang kemudian menyerang dan berpotensi merusak jaringan tersebut.
“Sel-sel ginjal memiliki reseptor yang memungkinkan virus corona baru menempel padanya. Reseptor serupa ditemukan di sel paru-paru dan jantung, di mana virus terbukti menyebabkan kerusakan,” jelas Subhash.
Satu hal yang ditekankan oleh para dokter adalah setelah seseorang terkena Covid-19, sangat penting untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur. Jangan lupa untuk menindaklanjutinya dengan dokter spesialis jika diperlukan hingga enam bulan setelah terinfeksi penyakit wabah ini. (Tio)