WahanaNews-Depok | Rencana pemerintah memberikan minyak goreng bersubsidi agar menjadi satu harga di pasaran supaya masyarakat tetap dapat membeli kebutuhan pokok tersebut, mendapatkan sambutan baik dari masyarakat. Namun, dikeluhkan sejumlah pedagang.
Salah satu penjual minyak goreng di Pasar Agung, Kelurahan Abadijaya, Kecamatan Sukmajaya, Bayu Adi mengatakan, pihaknya menyambut baik rencana pemerintah tersebut. Namun, permasalahan baru yang timbul adalah stok minyak goreng yang belum laku terjual pada tokonya.
Baca Juga:
RSUI-Sania Royale Rice Band, Seminar Atasi Stroke dengan Gamma Oryzanol: Metode Memasak Minyak Goreng Sehat
“Kami berharap agar minyak goreng bersubsidi tersebut, segera disalurkan oleh pemerintah.
Bayu mengungkapkan, minyak goreng stok lama pada tokonya tak kunjung laku terjual. Penyebabnya, pemerintah telah menurunkan minyak goreng murah pada toko-toko ritel. Bahkan, dia sampai menjual minyak goreng stok lamanya seharga modal agar menarik minat pembeli.
“Yang penting kita balik modal saja, stok lama ini kita jualnya sesuai harga yang kita beli dari agen,” tuturnya.
Baca Juga:
P3PI Dorong Peningkatan Standar Higienis di Pabrik Kelapa Sawit menuju Kelayakan Food Grade
Namun, ungkap dia, rencananya distributor akan menarik minyak goreng stok lama tersebut dari pasaran. Tetapi, hanya beberapa merek saja yang sudah melakukan hal tersebut.
“Sebagian sudah ditarik, ada yang tidak tarik karena, dia itu minyak curah yang dikemas,” ujar Bayu.
Senada, pedagang minyak goreng lainnya, Rina berharap, agar turunnya minyak goreng satu harga di pasaran tidak merugikan para pedagang. Sebab, masyarakat akan beralih untuk membeli minyak goreng murah yang dikeluarkan pemerintah.